Fadli Zon: Teroris di Mako Brimob Bisa Live Instagram, Luar Biasa

Senin, 14 Mei 2018 | 16:56 WIB
Fadli Zon: Teroris di Mako Brimob Bisa Live Instagram, Luar Biasa
Fadli Zon [suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPR Fraksi Gerindra Fadli Zon menilai kejadian bentrokan di Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pekan lalu aibat kegagalan aparat keamanan kepolisian menjaga markasnya sendiri. Tapi dia mengucapkan bela sungkawa.

"Jelas ini kegagalan dalam menjaga keamanan, meskipun kita kutuk dan ucapkan bela sungkawa pada para korban. Tapi kita merefleksikan apa yang terjadi. Bahwa aparat ini gagal menjaga keamanan bahkan di Mako Bimob," kata Fadli di DPR, Jakarta, Senin (14/5/2018).

Fadli menyindir baru Indonesia markas pasukan elitnya mengalami kebobolan. Padahal penjagaan Mako Brimob terkenal ketat. Tapi di dalam tahanan Mako Brimob, teroris melakukan aksi teror.

"Di film-film juga nggak ada, kecuali yang terpisah. Tapi ini dalam Mako Brimob. Karena itulah siapa ini yang bertanggung jawab?" ujar Fadli.

Baca Juga: Unggah Foto Dul, Maia Estianty: Teroris Bukan Ajaran Islam!

Ia pun meminta aparat kepolisian untuk menelusuri kejadian bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya dan Rumah Susun Wonocolo di Sidoarjo, serta di Mapolrestabes Surabaya. Dia menduga kejadian itu satu rangkaian dengan bentrokan di Mako Brimob.

"Apalgi di gereja, orang yang inocen jadi korban. Tapi harus dilihat apa latar belakangnya. Apakah ini rangkaian kejadian setelah yang terjadi di Mako Brimob? Karena selang sehari, sehingga diungkap apa yang sebenarnya terjadi di Mako itu," tutur Fadli.

"Apakah memang karena kelalaian tapi kebapa mereka punya alat komunikasi? Tapi kenapa mereka bisa live Instagram? Kan luar biasa. Apakah karena makanan atau sebab lain?" Fadli menambahkan.

Lebih lanjut, Fadli juga mengatakan pemimpin, dalam hal ini presiden harus dievaluasi kinerjanya dalam menanggulangi keadaan keamanan di Indonesia.

"Anggaran cukup. Jangan tiba-tiba salahkan DPR. Kejadian di Mako tak ada urusannya dengan UU karena dalam maksimum security. UU Anti Terorisme kan sudah ada di 2003, yang dibahas kan revisi atas dua pihak yaitu DPR dan Pemerintah. Tidak hanya DPR," kata Fadli.

Baca Juga: Penting! 5 Hoaks Aksi Teroris yang Beredar di Masyarakat Hari Ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI