Menkes : Korban Bom Surabaya Alami Luka Bakar Hingga 90 Persen

Senin, 14 Mei 2018 | 16:00 WIB
Menkes : Korban Bom Surabaya Alami Luka Bakar Hingga 90 Persen
Menkes mengunjungi pasien korban bom Surabaya. (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek bergegas menuju Surabaya pada Minggu sore kemarin (13/5/2018) untuk mengunjungi korban teror bom tiga gereja. Menurut pengamatan Menkes Nila, korban yang selamat umumnya mengalami luka bakar yang cukup parah, bahkan hingga 90 persen alias hampir menutupi seluruh tubuh.

"Dari tiga lokasi pemboman, efek yang ditimbulkan berbeda. Yang saya perhatikan, dari korban di Gereja Pantekosta di Jalan Arjuna itu kelihatannya campurannya ada bensin. Jadi luka bakar sampai 90 persen total dari seluruh tubuh, sehingga luka bakarnya hebat sekali," ujar Menkes di sela-sela temu media di Jakarta, Senin (14/5/2018).

Tak hanya itu, Menkes Nila juga mendapati pasien yang harus menjalani operasi bedah karena pecahan pisau lipat bersarang di anggota tubuhnya. Menurut Menkes, hal ini menunjukkan betapa hebatnya ledakan yang terjadi di saat para jemaat gereja beribadah di hari Minggu kemarin.

"Lebih dari 90 persen sudah nggak karuan. Operasi juga dilakukan, karena ada korban yang terkena pecahan pisau lipat yang terlempar, dan ada juga yang diperlihatkan mengalami luka besi atau baja yang besar. Bagi kami, otot bisa dijahit, tapi bisa mengganggu gerakannya nanti saat pemulihan," tambah Menkes Nila.

Baca Juga: Bikin Foto Rekayasa, Ayah Meghan Markle Minta Maaf

Menurut Menkes Nila, luka bakar yang dialami sebagian besar pasien berisiko memicu komplikasi pada penyakit jantung akibat keluarnya cairan tubuh terus menerus. Tak hanya itu, pasien luka bakar yang cukup serius juga berisiko mengalami jaringan parut pascaperawatan.

"Kekurangan cairan harus diatasi, kalau enggak, bisa ke jantung. Dokter harus atasi itu dulu. Kedua baru atasi infeksinya. Kalau infeksinya dalam, bisa bayangkan jaringan parut yang akan terjadi. Kita harus atasi hingga kulit tidak terkena jaringan parut," lanjut dia.

Tak hanya itu, Menkes Nila juga mengatakan bahwa para korban nantinya juga akan mendapatkan perawatan untuk mengatasi trauma. Menurut dia, peristiwa ledakan bom tersebut dapat menimbulkan trauma yang teramat berat, terutama bagi mereka yang kehilangan anggota keluarganya.

"Trauma healing kita sudah bicarakan. Yang sembuh kita harus pikirkan perawatan traumanya dan juga keluarganya. Saya kira pasti korban trauma sekali. Kita bayangkan diri kita sendiri saja lah. Rasanya seperti mimpi buruk," tandasnya.

Baca Juga: Mau Bom Jembatan Merah, Densus 88 Tembak Mati 2 Teroris

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI