Suara.com - Presiden Joko Widodo memastikan Pemerintah Indonesia tidak anti terhadap kritik. Tetapi, Presiden berharap kritik yang dilayangkan masyarakat atau politikus di DPR harus disertai dengan solusi.
Hal ini disampaikan Presiden saat menghadiri acara Penutupan Kongres Luar Biasa Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) di Gedung Sekar Wijayakusuma Cipayung, Jakarta Timur, Senin (14/5/2018).
"Pemerintah tidak anti kritik. Kalau kritik berikan solusi jalan keluarnya. Tolong bisa bedakan mana kritik dan cela, mana kritik mana cemooh, hujat. Itu sangat berbeda," ujar Presiden.
Menurut Presiden, kritik yang disertai dengan solusi dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Baca Juga: Jokowi Sedih: 4 Anak Dipasangkan Sabuk Bom oleh Orangtua
Kemudian Presiden menyinggung perkembangan di media sosial. Menurutnya, sudah lama medsos di Indonesia lebih sering digunakan untuk mencela orang, menyebarkan ujaran kebencian, hingga fitnah.
"Apa ini mau kita teruskan? Parpol wajib setop ini, beri pembelajaran ini (ke masyarakat), sadarkan semuanya kita saudara sebangsa setanah air," kata Presiden.
"Kita harus bawa masyarakat supaya tidak saling curiga, gampang mengeluarkan kata-kata kebencian, berpikir seharusnya positif dalam hal apapun, penuh kecintaan terhadap saudara-saudaranya, berprasangka baik," Presiden menambahkan.