Jokowi Sedih: 4 Anak Dipasangkan Sabuk Bom oleh Orangtua

Senin, 14 Mei 2018 | 13:41 WIB
Jokowi Sedih: 4 Anak Dipasangkan Sabuk Bom oleh Orangtua
Warga dari berbagai elemen masyarakat melakukan aksi solidaritas menolak radikalisme dan terorisme di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (13/5) malam. ANTARA
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo mengakui sedih karena pelaku bom bunuh diri di tiga gereja Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5) akhir pekan lalu, melibatkan anak-anak.

Suami istri pelaku teror bom tersebut, mengajak keempat anaknya untuk mati bersama secara tragis dan untuk tujuan jahat.

"Saya kadang-kadang harus berpikir, Kemarin saya lihat langsung pelaku bom yang ada di tiga lokasi di Surabaya," ujar Jokowi saat menghadiri acara Penutupan Kongres Luar Biasa Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) di Gedung Sekar Wijayakusuma Cipayung, Jakarta Timur, Senin (14/5/2018).

Informasi yang diterima Jokowi, anak perempuan berusia 9 dan 12 tahun itu dipasangkan sabuk berisikan bom oleh orangtuanya.

Baca Juga: Anak Pelaku Bom Bunuh Diri Polrestabes Surabaya Selamat

Kemudian ibu yang bersama dua anak itu meledakan dirinya di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro, Surabaya. Ketiganya meninggal di tempat.

"Yang satunya sama, dua (anak) laki-laki umur 15 dan 18 tahun naik sepeda motor bawa bom dan meledak di gereja lain," kata Jokowi.

Sebelumnya diberitakan, dua pelaku disebut menggunakan motor, dan meledakkan diri di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Gubeng, Surabaya.

Sementara kepala keluarganya disebut polisi mengendarai mobil Avanza berisi bom, kemudian menuju Gereja Pentakosta Pusat Surabaya (GPPS), Jalan Arjuna, Surabaya. Pelaku meninggal di tempat setelah bom yang dibawanya diledakkan.

"Mari kita bersama-sama menyadarkan masyarakat betapa radikalisme, terorisme, menjadi musuh kita bersama," kata Jokowi.

Baca Juga: Wiranto Ajak DPR untuk Cepat Bahas dan Sahkan Revisi UU Terorisme

Kemudian Presiden mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk sama-sama menjaga lingkungan. Hal ini bertujuan agar jaringan terorisme tidak masuk ke lingkungan warga.

"Mari kita bersama menjaga lingkungan masing masing jangan sampai pengaruh radikalisme terorisme masuk ke pihak kita," harapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI