Runtutan Bom Surabaya, Gereja Dijaga Ketat dan Mulai Direnovasi

Senin, 14 Mei 2018 | 11:34 WIB
Runtutan Bom Surabaya, Gereja Dijaga Ketat dan Mulai Direnovasi
Pasca tragedi bom bunuh diri Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel, Surabaya mulai direnovasi. (Suara.com/Dimas)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasca tragedi bom bunuh diri Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel, Surabaya mulai direnovasi. Tapi gereja tetap dijaga ketat pihak kepolisian.

Ketatnya penjagaan cukup terasa, pihak pengurus gereja menginstruksikan ke pengamanan untuk tidak memperbolehkan sembarang orang untuk masuk kekawasan gereja, Senin (14/5/2018) pagi.

Sekitar puluhan Satpol PP, Linmas, Kepolisian, TNI, Banser dan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH), tampak sibuk dihalaman serta didalam gereja. DKRTH tampak membersihkan pecahan kaca, yang berada didalam maupun diluar gereja.

Selain itu, mereka juga langsung memasang kaca baru untuk gereja ini. Sementara, pengurus gereja Santa Maria Tak Bercela, juga memberikan bantuan konsumsi untuk perangkat keamanan yang berjaya.

Baca Juga: Terungkap Kabar Benda Mencurigakan di Gereja Katolik Santa Anna

Tidak hanya itu, rangkaian bunga ucapan duka cita juga mulai berdatangan di gereja.

Minggu (13/5/2018) Kamarin bom meledak di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Gereja Kristen Indonesia Diponegoro dan Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel. Pelaku bom ini ada 6 orang, mereka semua berkeluarga. Mereka adalah Dita Uprianto dan istrinya, Puji Kuswati. Lalu keempat anak terdiri dari Fadila Sari (12), Famela Rizkita (9), Yusuf Fadhil (18), dan Firman Halim (16).

Dita melakukan pengeboman di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya. Puji bersama Famela dan Fadila mengebom di Gereja Kristen Indonesia Diponegoro (GKI Diponegoro). Terakhir Yusuf dan Firman melakukan pengeboman di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel.

Sebanyak 17 orang meninggal di tragedi ledakan bom itu. Korban tewas ini terdiri dari bom gereja yang ada di Kota Surabaya dan bom di rusunawa Kabupaten Sidoarjo.

Mereka yang tewas dalam ledakan itu di antaranya 14 orang dari surabaya dan 3 orang meninggal dari Rusunawa Sidoarjo. Enam di antara yang tewas adalah pelaku teror 3 gereja. (Dimas)

Baca Juga: Polisi: Pelemparan Tas Ransel di Gereja Santa Ana Hoax

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI