Suara.com - Presiden Jokowi sudah mendapat laporan terkait aksi teror bom di depan Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5/2018) pagi. Bom bunuh diri itu terjadi sekitar pukul 08.50 WIB.
"Pagi hari ini baru saja terjadi lagi bom bunuh diri di (Mapolrestabes), Surabaya lagi," ujar Jokowi di Hall D-3, JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (14/5/2018).
Kepala Negara menegaskan, pemerintah dan aparat akan melawan aksi terorisme sampai ke akar-akarnya.
Baca Juga: Pasca Bom Bunuh Diri, Mapolrestabes Surabaya Mencekam
"Ini adalah tindakan pengecut, tindakan yang tidak bermartabat, tindakan yang biadab dan perlu saya tegaskan kita akan lawan terorisme," kata Jokowi.
Presiden dalam hal ini sudah menugaskan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk tegas terhadap pelaku dan jaringan teroris yang ada di Tanah air.
"Saya perintahkan pada Kapolri untuk tegas tidak ada kompromi dalam melakukan tindakan-tindakan di lapangan untuk menghentikan aksi teroris ini," jelas Presiden.
Untuk diketahui, dua hari berturut-turut Surabaya diteror bom. Sehari sebelumnya pada Minggu (13/5/2018) pagi, bom bunuh diri yang dilakukan oleh satu keluarga terjadi di tiga Gereja di Surabaya.
Dalam peristiwa tersebut, 13 orang meninggal dunia dan puluhan orang mengalami luka-luka.
Baca Juga: Masih Hidup, Diduga Pelaku Bom Bunuh Diri Digendong Polisi
Kemudian pada malam harinya bom kembali meledak di Rusun Wonocolo, Taman, Sidoarjo. Tiga orang dikabarkan meninggal dunia dalam peristiwa ini.