Suara.com - Bom bunuh diri yang meledak di Polrestabes Surabaya berasal dari sebuah motor. Bom itu meledak yang di pintu masuk kantor polisi.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mengera memastikan pelaku bom itu ada 2 orang. Mereka berboncengan dengan di belakang ada seorang perempuan.
"Bom itu dari motor, ada dua orang berboncengan. Perempuan di di belakang," kata Barung.
Bom itu meledak pukul 08.50 WIB. Polisi menjadi korban pemboman itu.
Baca Juga: Polisi Jadi Korban Bom Bunuh Diri Meledak di Polrestabes Surabaya
Kamarin bom meledak di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Gereja Kristen Indonesia Diponegoro dan Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel. Pelaku bom ini ada 6 orang, mereka semua berkeluarga. Mereka adalah Dita Uprianto dan istrinya, Puji Kuswati. Lalu keempat anak terdiri dari Fadila Sari (12), Famela Rizkita (9), Yusuf Fadhil (18), dan Firman Halim (16).
Dita melakukan pengeboman di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya. Puji bersama Famela dan Fadila mengebom di Gereja Kristen Indonesia Diponegoro (GKI Diponegoro). Terakhir Yusuf dan Firman melakukan pengeboman di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel.
Akibat pemboman itu, 13 orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka. (Achmad Ali)