Suara.com - Pelaku pariwisata di Bali mengecam aksi teror bom Surabaya yang menewaskan belasan orang dan membuat puluhan warga terluka.
“Kami tentu sangat mengecam tindakan yang sangat biadab, yang sama sekali tidak punya rasa prikemanusiaan, dan orang-orang itu sama dengan tidak mengakui Pancasila,” kata Ketua ASITA Bali, I Ketut Ardana di Denpasar, Senin (14/5/2018).
Adanya teror tersebut dikhawatirkan akan mempengarui kunjungan ke Bali. Dia mengatakan, biasanya pihak partner tour operator luar negeri pasti akan menanyakan kondisi yang sebenarnya seperti persisnya lokasi kejadian dimana, jaraknya dengan Bali berapa jauh.
“Tugas kami adalah memberikan informasi yang akurat, yakinkan partner kita bahwa Bali dan Surabaya jaraknya sangat jauh,” jelasnya.
Baca Juga: Ledakan Bom Guncang Surabaya, Yogyakarta Turut Berduka
Kemudian pihaknya akan menjelaskan bahwa aparat keamanan sudah melakukan tugasnya dengan baik.
“Jika itu sudah bisa dikomunikasikan dengan baik maka tidak terlalu ada pengaruh dengan destinasi Bali,” jelasnya.
Pengamat pariwisata, I Wayan Puspanegara juga turut mengecam dan mengutuk aksi teror di Surabaya tersebut.
“Kami bukan mengecam lagi, tapi mengutuk pelaku, sebagai perilaku yang biadab,” terangnya.
Terkait kunjungan wisata dengan adanya kasus tersebut, menurutnya akan berdampak, pasalnya Inggris sudah mengeluarkan travel advisory sejak Minggu (13/5/2018) pasca terjadinya teror bom tersebut.
Baca Juga: Bom Meledak di Surabaya, Investor Akan Kabur?
“Pasti ada dampaknya ke Bali, karena negara Inggris sudah mengeluarkan travel advisory,” katanya.