"Masih kita dalami lagi, apakah karena basis NU di Solo tidak terlalu kuat sehingga potensi ajaran terorisme menjadi sangat kuat," katanya.
Ketua GP Anshor Jateng, Solahudin Aly mendesak aparat kepolisian ekstra keras mengawasi sel-sel jaringan teroris yang tersebar di wilayahnya. Ketegasan kepolisian wajib diutamakan.
"Jaringan teroris yang patut diwaspadai ialah Jamaah Ansorut Daulah (JAD) yang tak kenal kompromi karena punya doktrin sangat keras. Harus diciduk agar ruang geraknya terbatas," tegasnya.
Jateng Siaga 1
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Agus Triatmaja menyatakan status siaga 1 di wilayah hukum Jateng pasca ledakan bom di Surabaya.
"Kami tingkatkan siaga 1, Unit K9 sudah kami siagakan menyisir gereja untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan agar kejadian di Surabaya tidak terjadi di Jateng," katanya, Minggu sore.
Untuk menambah ketentraman di masyarakat, pihaknya mengimbau seluruh warganet dan pengguna medsos untuk tidak dengan mudah ikut memviralkan gambar atau foto korban ledakan bom Surabaya.
"Buatlah suasana kondusif, Jangan mudah sebar gambar korban itu malah menyebarkan kepanikan dan ketakutan di masyarakat," ujarnya.
Masyarakat juga diajak untuk tenang tidak mudah termakan isu yang belum jelas kebenarannya.
"Jangan panik, jika menemukan informasi mencurigakan laporkan saja ke kami," katanya. (Adam Iyasa)