Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memastikan Ibu Kota aman terkendali. Penegasan ini menyusul aksi ledakan bom bunuh diri di 3 gereja Surbaya sekaligus, Minggu (13/5/2017) pagi.
Anies mengutuk keras tindakan pengeboman tiga gereja di Surabaya. Dia juga berduka mendalam bagi para korban dan keluarga yang terdampak.
"Terorisme tidak ada pembenarannya dan tidak ada dalam ajaran agama manapun," kata Anies dalam akun Facebooknya, Minggu siang.
Anies menjelaskan sebagai Ketua Forkompimda DKI Jakarta, sejak pagi dia sudah berkoordinasi intensif dgn Kapolda Metro Jaya, Pandam Jaya, BIN DKI dan semua instansi terkait.
"Ibu Kota dalam kondisi aman terkendali," kata Anies.
Anies menjelaskan lebih dari 36 ribu aparat keamanan dari Polda, Kodam dan Aparatur Pemerintah sudah bersiaga di Ibu Kota. Sebab Jakarta dinyatakan berstatus siaga 1.
"Semua siaga menjaga seluruh wilayah Jakarta, termasuk semua obyek vital ibukota. Kami menghimbau masyarakat tetap tenang dan waspada, tidak menyebarkan informasi yg tidak terverifikasi secara resmi, serta tidak menyebarkan foto-foto korban. Pemprov DKI akan terus berkoordinasi dgn Kepolisian dan pihak terkait lain dalam mengelola risiko dan memastikan keamanan kota dan warga," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, ledakan bom terjadi di 3 gereja di Surabaya pada Minggu pagi. Ledakan terjadi hanya jeda beberapa menit. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menjelaskan ledakan terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara.
Lalu di Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro 146 dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna. Akibat ledakan ini, 40 orang mengalami luka-luka dan 11 orang meninggal dunia.