Suara.com - Aksi teror bom bunuh diri di tiga gereja Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) pagi, memakan korban jiwa bocah laki-laki.
Anak berusia 11 tahun bernama Vicencius Evan tersebut, sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bedah Surabaya, setelah terkena ledakan bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela.
Namun, dalam perawatan di RS, nyawa Vincencius tak bisa terselamatkan. Kekinian, jenazah Vincencius sudah dipindah ke RS Bhayangkara Polri Surabaya untuk diautopsi.
Selain Vincencius, ada 8 korban luka-luka yang masih dirawat di Rumah Sakit Bedah. Kedelapan korban luka itu ialah Diah Linawati (69), Warsinto (64), Desmonda (20), Tedy (65), Weny (47), Fransiska (60), Nanthanel (8), dan Shidiq (65).
Baca Juga: Densus 88 Tembak Mati 4 Terduga Teroris di Cianjur
Sementara 7 korban luka-luka yang dirujuk ke rumah sakit lain ialah Ahmad (dr Sutomo), Junaedi (RS Bhayangkara), Ari Setiawan (RSAL Surabaya), Mulyono (RSAL Surabaya), Megasari (RS Siloam), Sutanto (RS Premiere), dan Evelyn (RS Premier).
Sebelumnya diberitakan, bom pertama meledak di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara.
Selanjutnya, bom juga meledak di Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro 146. Tak beberapa lama, bom juga meledak di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Jalan Arjuna.
Sampai Minggu siang, 10 orang dilaporkan meninggal dunia akibat bom tersebut. Sementara korban luka-luka mencapai sedikitnya 41 orang. [Dimas]
Baca Juga: Seskab Pramono Anung Kutuk Teror Bom Gereja Surabaya