Ganjar Sindir Program Lima Juta Lapangan Kerja Terlalu Bombastis

Adhitya Himawan Suara.Com
Minggu, 13 Mei 2018 | 02:00 WIB
Ganjar Sindir Program Lima Juta Lapangan Kerja Terlalu Bombastis
Ganjar Pranowo berkampanye di Salatiga, Jawa Tengah. [Suara.comAdam Iyasa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Gubernur Jawa Tengah sekaligus petahana, Ganjar Pranowo mempertanyakan beredarnya program kerja dalam menciptakan lima juta lapangan kerja di Jateng. Menurutnya program itu sulit dipercaya dan terlalu bombastis.

"Buat apa lima juta lapangan kerja jika pengangguran di Jateng saat ini cuma satu jutaan," katanya, disela deklarasi dukungan Ganjar Yasin Salatiga, Sabtu (12/5/2018), di Salatiga Food Zone, Salatiga, Jawa Tengah.

Program itu juga tak masuk akal, karena untuk menciptakan lapangan kerja sebegitu besar hanya mungkin jika pertumbuhan ekonomi di Jateng mencapai 19 persen.

"Program ini seolah-olah bagus tapi mengandung sejumlah pertanyaan. Mau buat siapa sisanya?," ujarnya.

Ganjar percaya, jika rakyat sudah cerdas dalam menilai program kerja kandidat. Menurutnya, program kerja yang bombastis tidak akan dipercaya karena sulit terelisasi.

"Bukan di Pilkada saja, Kasus investasi bodong atau biro umrah murah seperti first travel adalah contoh nyata bagaimana tawaran menggiurkan ternyata bohong belaka," tandasnya.

"Masyarakat jangan ditipu, jangan gampang melihat tawaran-tawaran empuk tapi tidak bisa dilakukan," tambahnya.

Meski Ganjar tak menyebut langsung siapa pencetus lima juta lapangan kerja, namun rival politiknya yakni calon Gubernur Jateng Sudirman Said adalah orang yang menggadang-gadang akan menciptakan lima juta lapangan kerja. Menurutnya, upaya ini adalah solusi mengentaskan kemiskinan di Jateng.

Dalam beberapa kesempatan berkampanye Sudiman Said selalu mengedepankan 22 janji kerjanya. Salah satunya adalah penciptaan lima juta lapangan kerja baru.

"Angka itu didapat melalui kajian yang matang dari internal tim saya. Tiap tahun ada 1,5 juta masuk angkatan kerja dari yang lulus SLTA dan Perguruan Tinggi," kata Sudirman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI