Suara.com - Mantan Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Sutiyoso mengatakan dirinya tak ikut campur terkait dualisme yang terjadi di PKPI.
Dia menyatakan sudah keluar dari PKPI dan tidak berpolitik lagi.
Seperti diketahui, internal PKPI terbelah antara kubu A. M. Hendropriyono dan Haris Sudarno. Hendropriyono sendiri telah menyatakan mundur sebagai ketua umum PKPI.
Baca Juga: Sutiyoso: Kita Harus Lawan Bersama-sama Terorisme
Meski begitu, PKPI kubu Hendropriyono akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mencari pengganti mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut.
Terkait permasalahan ini, Sutiyoso hanya mengimbau agar dualisme di tubuh PKPI harus diakhiri.
Mantan gubernur DKI Jakarta ini mengatakan seharusnya kubu Hendropriyono dan Haris Sudarno bersatu untuk menghadapi Pemilu 2019.
"Saya sulit menempatkan diri karena Pak Hendro dan Pak Haris adalah senior saya," kata Sutiyoso, yang juga pernah menjabat kepala BIN dari 8 Juli 2015 hingga 6 September 2016, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Baca Juga: Bantah Hendropriyono, Haris Sudarno Klaim PKPI Masih Dualisme
Sutiyoso mengatakan, sebagai mantan ketum, dirinya menghendaki PKPI jangan sampai tambah kerdil. Lebih lanjut, dirinya berharap agar PKPI jadi lebih besar.
"Semoga PKPI tambah besar siapapun ketua umumnya," ujar Sutiyoso yang menjabat ketua umum PKPI sejak 13 April 2010 hingga 15 Juni 2015.