Suara.com - Vice President Corporate Secretary and CSR Citilink Indonesia, Ranty Astari Rachman melalui keterangan resminya menuturkan, pihaknya memberlakukan reschedule (penjadwalan ulang, tanpa biaya administrasi), reroute (mengalihkan rute penebangan ke kota terdekat seperti Solo dan Semarang) dan full refund (pengembalian uang tiket penuh).
"Bagi seluruh penumpang yang penerbangannya terdampak dapat menghubungi call center Citilink Indonesia di 0804-1-080808," kata Ranty, Jumat (11/5/2018).
Selain itu, maskapai berbiaya hemat (Low Cost Carrier/LCC) ini juga terus mewaspadai perkembangan terkini kondisi dampak erupsi Gunung Merapi, Sleman, Jawa Tengah yang terjadi sejak pagi hari.
"Demi menjamin faktor keselamatan dan keamanan penerbangan bagi seluruh penumpangnya, Citilink Indonesia terus memantau perkembangan terbaru dari Gunung Merapi dengan menyiapkan contigency plan jika dibutuhkan," ucap Ranty.
Baca Juga: Terkini! Bandara Adisutjipto Ditutup Hingga Pukul 16.30 WIB
Hingga saat ini, Citilink Indonesia terus melakukan koordinasi ketat dengan sejumlah instansi dalam mewaspadai segala perkembangan erupsi Gunung Merapi di Sleman, mengingat saat ini bandara Adi Sutjipto dinyatakan ditutup untuk operasional berdasarkan hasil paper test dan koordinasi EOC (Emergency Operation Center) Bandara Adi Sutjipto.
Selain melakukan pemantauan secara ketat, Citilink Indonesia juga melakukan koordinasi secara internal untuk mempersiapkan segala kemungkinan yang dapat terjadi jika terjadi peningkatan status kewaspadaan Gunung Merapi.
"Berdasarkan koordinasi manajemen, Citilink Indonesia telah mempersiapkan beberapa rencana tanggap bencana seperti pengalihan penerbangan yang terganggu asap maupun abu vulkanik Gunung Merapi ke beberapa bandara terdekat," kata Ranty.
Sesuai dengan surat edaran dari Airnav dan Angkasa Pura I bahwa Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta dinyatakan ditutup sementara sejak pukul 10.42 WIB hingga 11.40 WIB, hingga saat ini Citilink Indonesia masih melakukan koordinasi persiapan sejumlah bandara sebagai tujuan pengalihan penerbangan ini juga disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Berdasarkan hasil rapat dengan stakeholder penerbangan didukung data dari Darwin Volcanic Ash Advisory Center (DVAAC) pihak Airnav memutuskan untuk menutup Bandara Adisutjipto karena area ruang udaranya terdampak debu vulkanik.
Baca Juga: Merapi Meletus, Citilink Siapkan Pengalihan Rute Penerbangan
Dampak dari penutupan Bandara Adi Sutjipto ini juga akan segera dievaluasi menyesuaikan dengan keadaan terkini.
Hingga saat ini, manajemen Citilink Indonesia terus melakukan koordinasi yang erat serta mempersiapkan segala rencana yang mungkin dapat terjadi dari berkembangnya erupsi Gunung Merapi.