Merapi Meletus, Ganjar Pranowo Minta BPBD Jateng Siaga Penuh

Jum'at, 11 Mei 2018 | 13:49 WIB
Merapi Meletus, Ganjar Pranowo Minta BPBD Jateng Siaga Penuh
Letusan Gunung Merapi di Yogyakarta Jumat pagi, (11/5/2018). [Dok BNPB]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski sedang nonaktif karena cuti kampanye pilkada, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tetap memantau dan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng terkait situasi terkini Gunung Merapi.

Pengalaman selama satu periode memimpin Jateng, Ganjar paham betul standar evakuasi dan pengamanan erupsi kebencanaan Gunung Merapi. Pihaknya meminta BPBD di sekitar Merapi untuk siaga dan melakukan tindakan awal penanggulangan bencana.

"Saya sempat komunikasi ke BPBD dan Sekda (Jateng), kami minta harus siaga penuh. Agar kalau terjadi hal tidak kita inginkan, warga sudah aman. Kita yang di Jateng standby," katanya Jumat (11/5/2018).

Ganjar berharap situasi tak memburuk, apalagi ia mendengar jika masih ada beberapa pendaki berada di kawasan Gunung Merapi. Termasuk warga sekitar Merapai sudah dilakukan evakuasi.

Baca Juga: Merapi Meletus, Air Nav Imbau Pilot Waspadai Debu Vulkanik

"Warga radius 5 kilometer sudah di evakuasi tapi itu yang di Sleman ya, kita yang di Jateng sudah standby mudah-mudahan arah angin ke atas sehingga tidak menyebar kemana mana," katanya.

Ganjar meminta para pendaki yang masih ada di sekitar Merapi khususnya Pasar Bubrah segera dijemput. Biasanya, kata Ganjar, para pendaki sudah mendapat briefing dari pos pendakian sehingga tahu harus segera turun bila mengetahui kondisi gunung mendadak berbahaya.

"Apalagi kalau dia (pendaki) berada di Pasar Bubrah, ini kan kondisinya berarti ke arah selatan timur ya, ke arah Yogya. Semoga bisa segera turun ke arah Selo," imbuhnya.

Mengantisipasi situasi ke depan, politisi PDIP itu meyakini BPBD sudah siap. Persiapan penanggulangan bencana khususnya di Jateng telah memiliki system yang saling berkaitan antardaerah.

"Kita siapkan masyarakat terdekat satu tempat evakuasinya, dua early warning system nya, yang tiga manajemen logistiknya. Tentu yang paling penting adalah memberikan kesadaran masyarakat terhadap mitigasi atau early system, sehingga kalau terjadi kegempaan sepeeti ini harus lari kemana, wedus gembel dan seterusnya," paparnya.

Baca Juga: Merapi Meletus, Istana Pastikan Warga Yogya Sudah Sadar Bencana

Khusus warga di sekitar Merapi dan Magelang telah memiliki system sister family. Yakni keluarga di zona aman yang menjadi lokasi jujugan ketika terjadi situasi buruk.

"Kalau di merapi atau di magelang mereka lunya sister family jadi keluarga kembar kalau terjadi apa-apa mereka akan lari ke keluarha itu, dia sudah tahu bahwa mitranya keluarga si A dengan B, C dengan D. Tinggal latihannya yang terus menerus sehingga bisa cepat," pungkasnya. (Adam Iyasa)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI