Pakatan Harapan, Sejarah Bersatunya Mahathir dan Anwar Ibrahim

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 11 Mei 2018 | 08:22 WIB
Pakatan Harapan, Sejarah Bersatunya Mahathir dan Anwar Ibrahim
Mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad, menyampaikan orasi ilmiah di Balai Kartini, Jakarta, Senin (25/7/2016). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kehadiran Mahathir dalam Pakatan ini, ujar dia, melahirkan sebuah koalisi yang diberi nama menjadi Pakatan Harapan dan dalam koalisi ini bergabung pula sebuah partai baru Yang bernama Partai Amanah Negara (PAN).

"PAN terbentuk dari pecahan akibat konflik internal di Partai Islam Malaysia (PAS) dan mampu memperkuat DAP dan PK yang sebelumnya sudah ada di Pakatan Rakyat," katanya.

Bergabungnya PAN dan Tun Dr. Mahathir dalam Pakatan Harapan secara bertahap membuat stigmatisasi SARA yang sebelumnya dituduhkan kepada oposisi menjadi tidak laku.

"Rakyat lebih serius kepada sebuah pemerintahan yang bersih dari KKN. Pelajaran dari Malaysia adalah stigmatisasi isu SARA ternyata tidak laku lagi di Malaysia. Rakyat Malaysia ingin koreksi atas jalannya pemerintahan untuk lebih bersih dan akuntabel," katanya.

Dirinya menyampaikan selamat kepada Tun Dr. Mahathir yang dilantik kembali menjadi Perdana Menteri Malaysia ke 7 dan selamat juga buat rakyat Malaysia yang sudah lebih dewasa berdemokrasi, yang mana sudah tidak termakan hasutan SARA.

"Saatnya bersatu kembali dalam membangun Malaysia dan kawasan serantau kita lebih baik lagi," katanya.

Dia mengatakan harapan kita bersama ke depan adalah meningkatkan lebih baik lagi hubungan politik bilateral antar kedua negara.

"Yang tidak kalah penting juga adalah menjadi tugas kita bersama dalam meningkatkan hubungan people to people, business to business, NGO to NGO, party to party dan memperbaiki serta meningkatkan sistem perlindungan kepada TKI yang bekerja di Malaysia," kata Sekretaris KNPI Malaysia tersebut. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI