Perjalanan Terpilihnya Mahathir dan Janjinya ke Warga Malaysia

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 11 Mei 2018 | 07:33 WIB
Perjalanan Terpilihnya Mahathir dan Janjinya ke Warga Malaysia
Mahathir Mohamad (tengah) resmi sebagai perdana menteri Malaysia, Kamis (10/5/2018) malam. [AFP/Manan Vatsyayana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hingga Rabu, partai dan koalisinya yang lebih luas, Front Nasional, tidak pernah kehilangan mayoritas parlementernya.

Sebagai perdana menteri dan pemimpin U.M.N.O. dari tahun 1981 hingga 2003, Mahathir berulang kali memenangkan dukungan dari mayoritas Melayu tetapi juga memperoleh reputasi sebagai pembangun yang mendirikan Malaysia modern.

The Petronas Towers di Kuala Lumpur, yang untuk sementara waktu adalah bangunan tertinggi di dunia, datang untuk melambangkan usahanya untuk menempatkan Malaysia pada peta global.

Dalam pemungutan suara hari Rabu (9/5/2018), ia merebut kembali sebagian dukungan etnis Melayu yang pernah ia nikmati dan mengakhiri dugaan aksi korup Najib.

Baca Juga: Mahathir Mohamad Dilantik Jadi Perdana Menteri Malaysia

Tetapi hingga detik-detik terakhir, diragukan apakah kemenangannya di tempat pemungutan suara akan berlangsung.

Di bawah Konstitusi Malaysia, raja diberdayakan untuk bersumpah di perdana menteri baru. Beberapa jam setelah hasil pemilihan dibuat resmi Kamis pagi, raja, Sultan Muhammad V, masih belum bergerak untuk melakukannya.

Dalam konferensi persnya pada siang hari pada hari Kamis, Mahathir mengatakan raja harus menempatkannya di kantor pada jam 5 sore waktu setempat.

Upacara pelantikannya tidak dilakukan sampai setelah jam 9:30, setelah beberapa jam diskusi antara raja, Mahathir, pemimpin partai lainnya dan beberapa pengacara konstitusional yang menasihati Tuan Mahathir.

Pada konferensi pers, Mahathir berjanji untuk mencari pengampunan kerajaan untuk anak didik satu lagi, mantan pemimpin oposisi Anwar Ibrahim, yang menjalani hukuman penjara kedua setelah dinyatakan bersalah atas tuduhan sodomi dan dijadwalkan akan dibebaskan pada bulan Juni mendatang. Kedua, keyakinan Anwar secara luas dilihat sebagai motivasi politik.

Baca Juga: Mahathir Mohamad, Guru yang Mengalahkan Muridnya Sendiri

Anwar pernah menjadi wakil perdana menteri Sri Mahathir, tetapi keduanya jatuh, dan Anwar dikirim ke penjara oleh pengadilan yang secara luas dilihat sebagai melaksanakan keinginan Mahathir. Dia dipenjara lagi tiga tahun lalu.

Untuk saat ini, istri Anwar, Wan Azizah Wan Ismail, diperkirakan akan menjadi wakil perdana menteri, jabatan tertinggi kedua di pemerintahan baru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI