Mantan Ketua Komisi III DPR itu menilai penguasaan senjata tajam oleh para napi teroris menjadi pertanda bahwa sel para napi teroris di Rutan Mako Brimob belum menerapkan standar pengamanan ekstra maksimum.
Padahal, standar pengamanan ekstra maksimum diperlukan untuk membatasi interaksi napi dengan rekan mereka atau jaringan teroris di luar rutan.
“Pengamanan ekstra maksimum juga mewajibkan para keluarga atau rekan para napi membatasi barang-barang bawaan saat melakukan kunjungan dan berdialog dengan para napi,” kata Bambang.
Baca Juga: Pihak Keluarga Ahok Tak Khawatir Saat Mako Brimob Rusuh