"Terjadi pertempuran sengit. Saya terluka di sana. Satu peluru menghantam saya di pinggang dan masuk di samping tulang belakang. Saya pergi ke rumah sakit, dan kembali ke garis depan dalam tiga bulan," kata Syrkashev.
Dia kemudian mengambil bagian dalam pembebasan kota Minsk, dan setelah itu, Negara Baltik. Pada suatu titik menjelang akhir Perang Dunia II, ia dipromosikan menjadi letnan kedua dan kemudian berpartisipasi dalam serangan Soviet di kota Konigsberg (kini Kaliningrad). Dia kembali terluka dalam pertempuran itu, tetapi tetap berjuang.
Setelah berakhirnya perang di Eropa, unitnya dipindahkan ke Timur Jauh, di mana mereka harus berperang melawan Jepang selama sekitar satu bulan.
Mengenai perilaku pengawal Putin, Syrkashev tak mempersoalkan hal tersebut. Sebab, begitu Putin mengenalinya, para penjaga tidak pernah mengganggunya.
Baca Juga: Gerindra Ingatkan PDIP Ribut Pertemuan Partai di Seskab Era SBY
“Saat berjalan bersama, Putin menanyakan kesehatan saya. Saya merasa senang, sebab ada rasa kehangatan yang diberikan Putin kepada saya,” tuturnya.