Suara.com - Pihak oposisi Malaysia yang dipimpin oleh politikus gaek Mahathir Mohamad, meraih mayoritas suara dalam pemilu yang digelar pada Rabu (9/5/2018).
Kemenangan ini mengakhiri pemerintahan yang dipimpin oleh Barisan Nasional selama 60 tahun.
Komisi Pemilu Malaysia mengumumkan kemenangan kaum oposan dengn meraih 121 kursi parlemen dari total 222 kursi. Partai yang saat ini berkuasa, Barisan Nasional (BN), hanya meraih sebanyak 79 kursi.
Kemenangan ini menjadikan Mahathir, yang kini berusia 92 tahun, masuk dalam jajaran pemimpin terpilih tertua di dunia.
Baca Juga: Pergoki Aksi Pencurian, Maling Malah Tembak Kepala Rizky
Mahathir dan koalisi oposisi mengalahkan Najib Razak (64) setelah muncul skandal korupsi skala besar yang melibatkan Najib.
Mahathir sebelum ini pernah memimpin Malaysia selama 22 tahun hingga 2003 silam.
Dalam pidatonya yang disiarkan televisi-televisi Malaysia, Mahathir mengatakan sudah dihubungi oleh pihak kerajaan Malaysia untuk mengakui kemenangannya.
"Ini bukan berita bohong, berdasarkan hasil perhitungan suara resmi, terlihat bahwa mereka tertinggal jauh, dan mereka tidak akan lagi menjalankan pemerintahan," ujar Mahathir.
Kamis (10/5) hari ini juga, dia dijadwalkan bertemu raja dan menerima surat penunjukkannya sebagai Perdana Menteri Malaysia.
Baca Juga: Wakapolri: Rutan Mako Brimob Sudah Kelebihan Kapasitas
Salah satu janji kampanye Mahathir mengatakan dia akan mencoba meminta pihak kerajaan mengampuni Anwar Ibrahim, sekutunya yang saat ini berada di balik jeruji.
Mahathir juga mengatakan dia siap melimpahkan kekuasaannya kepada Ibrahim.
Sebelumnya, dilaporkan sebanyak 14,4 juta penduduk Malaysia mengikuti pemilihan umum ke-14 pada Rabu.
Pemilu ini menjadi pertarungan politik antara Perdana Menteri Najib Razak dan tokoh oposisi sekaligus mantan PM Mahathir Mohamad.
Pemungutan suara, seperti yang diberitakan Anadolu Agency, secara resmi ditutup pukul 17.00 waktu setempat (0900 GMT).
Najib merupakan seorang politikus dan putra mantan PM Malaysia Abdul Razak. Dalam politik, Najib mengakui adalah murid dari Mahathir.
Najib adalah kandidat presiden dari partai sayap kanan Barisan Nasional yang berkuasa sejak Malaysia merdeka pada 1957.
Sementara itu, Mahathir yang pernah menjabat sebagai perdana menteri terlama, diusung oleh partai oposisi.