Suara.com - Lut Hidayah, istri Iptu Luar Biasa Anumerta Yudi Rospuji Siswanto, mendadak kontraksi hendak melahirkan, saat mengikuti upacara pemakaman sang suami di Taman Makam Pahlawan Kusumatama II Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis (10/5/2018) pagi.
Iptu Yudi adalah korban tewas dalam kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5) dini hari. Upacara pemakaman itu sendiri dipimpin langsung oleh Kapolda Jateng Inspektur Jenderal Condro Kirono.
Berdasarkan informasi tertulis resmi Polri, pemakaman itu dihadiri ratusan pelayat dan diliputi suasana mengharukan serta tangisan.
Persis saat prosesi pemakaman, Lut Hidayah mendadak mengerang kesakitan karena kontraksi. Ia segera dievakuasi untuk mendapat penanganan persalinan di rumah sakit.
Baca Juga: Australia Diserang Wabah Hepatitis A dari Buah Beku
Dalam pidatonya, Kapolda Condro Kirono menuturkan, Iptu Yudi mendapat kenaikan pangkat anumerta sebagai balasan jasa sang bhayangkari saat mengabdi kepada negara. Puji sendiri meninggalkan satu istri dan empat orang anak.
"Atas nama Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan keluarga besar Bhayangkara, kami menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga Iptu Yudi. Dia adalah bhayangkara terbaik Indonesia,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Muhammad Iqbal menyiarkan informasi kelahiran putra keempat Iptu Yudi kepada wartawan di Jakarta.
Sang bayi, lahir dua hari setelah ayahnya gugur dibunuh narapidana teroris saat kerusuhan dalam Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5/2018).
”Alhamdulillah, putra keempat rekan kami, Iptu Yudi Rospuji yang gugur saat bertugas, telah lahir,” tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Muhammad Iqbal terbata-bata menahan tangis di Gedung Korps Sabhara Baharkam Polri, Depok, Kamis.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Jelang Laga West Ham vs Manchester United
Ia menuturkan, seluruh anggota Polri merasakan kegembiraan atas kelahiran putra keempat Iptu Yudi.
Ia menegaskan, kematian sang ayah serta kelahiran si jabang bayi yang hanya terpaut dua hari adalah takdir Tuhan.
”Harapan seluruh keluarga besar Polri adalah, anaknya soleh, berbakti kepada orang tua, bangsa dan negara, serta bisa melanjutkan profesi sang ayah, yakni menjadi bhayangkari. Putra Iptu Yudi adalah putra kami semua,” tuturnya.