Jelang Waisak Umat Buddha di Bali Gelar Tradisi Pindapatta

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 10 Mei 2018 | 10:49 WIB
Jelang Waisak Umat Buddha di Bali Gelar Tradisi Pindapatta
Ribuan umat Buddha di Denpasar, Bali dengan antusias mengikuti tradisi Pindapatta. (Suara.com/Luh Wiyanti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ribuan umat Buddha di Denpasar, Bali dengan antusias mengikuti tradisi Pindapatta yakni mempersembahkan makanan kepada Bhikkhu di sepanjang jalan Gunung Agung, Denpasar, menuju Vihara Buddha Sakyamuni (VBSM), Kamis (10/5/2018).

Acara sedekah ini dimulai dari pukul 06.00 WITA hingga pukul 08.30 WITA, sepanjang jalan tersebut umat Buddha terus berjejer di jalanan menuju Vihara tersebut.

Pindapatta dilaksanakan oleh para Bhikkhu/Bhikkhuni dengan cara berjalan kaki dengan kepala tertunduk sambil membawa patta untuk menerima atau memperoleh makanan dari umat guna menunjang kehidupannya.

Tradisi ini diikuti empat Bhikkhu yakni Bhikkhu Citagutto Mahathera, Bhikkhu Jayadhammo Thera, Bhikkhu Indadharo, Bhikkhu Gunajayo, dan seorang samanera.

Baca Juga: Dianggap Buddha Hidup, Presiden Tiongkok Kini Dipuja sebagai Dewa

Umat Buddha memberikan makanan siap konsumsi, mereka juga mendanakan makanan kering, minuman, obat-obatan untuk kebutuhan Bhikkhu.

Ketua Dayaka Sabha Vihara Buddha Sakyamuni, Oscar NW mengatakan, tradisi pindapatta untuk menyambut perayaan hari raya Waisak 2562 yang jatuh pada 29 Mei 2018 mendatang.

Dia menjelaskan, dimana para Bikkhu ini menerima sedekah dari umat, sebelumnya tradisi ini dilakukan setiap hari, namun di Indonesia tidak memungkinkan jadi hanya saat menjelang perayaan Waisak saja.

“Bikkhu kita tidak boleh memasak jadi menerima dana makan. Kalau di negara Buddhis seperti di Thailand hal ini tiap hari dilakukan, kalau di Indonesia itu tidak memungkinkan. Tapi hal ini untuk memperkenalkan kepada umat memberikan dana makan kepada bikkhusanha,” jelasnya.

Oscar menambahkan, dana makanan, minuman dan lainnya yang terkumpul, selain untuk kebutuhan Bhikkhu, juga kemudian disumbangkan ke tempat yang membutuhkan seperti panti asuhan atau warga kurang mampu.

Baca Juga: Chauvinis Myanmar Bubarkan Acara Biksu Buddha Pro Muslim

Menurutnya, dengan adanya perayaan ini memberikan kesempatan untuk umat bersedekah.
"Selain menunjukkan bakti kepada Bhikkhu Sangha, juga berlatih untuk melepas, berdana sesuai kemampuan," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI