Suara.com - Anggota Komisi III Masinton Pasaribu meminta tingkat pengamanan di Rumah Tahanan Markas Komando (Mako) Brimob, Kelapa Dua, Depok ditinjau ulang.
Menurut Masinton, kericuhan yang dilakukan narapidana tindak kejahatan terorisme di sana, bukan kali pertama terjadi, melainkan sudah dua kali.
"Harus ditinjau kembali dan dievaluasi sistem pengamanannya, baik itu petugas kemudian juga para tahanan yang ditempatkan di Mako Brimob agar peristiwa yang sama tidak terulang," kata Masinton saat dihubungi, Rabu (9/5/2018).
Terkait bentrokan yang terjadi antara napi dan aparat kepolisian di Mako Brimob, Selasa malam, Masinton mengatakan hingga kini Komisi III sebagai mitra kerja kepolisian masih menunggu informasi resmi.
Baca Juga: Mayat Napi Teroris Korban Rutan Mako Brimob Diambil Keluarga
"Dalam hal ini menyangkut jumlah korban ya. Informasi resmi ini kita perlukan agar tidak simpang siur di publik. Kita tunggu dan kita percayakan bahwa kepolisian bisa menyampaikan ini secara resmi setelah selesai tugasnya dan juga ini masa reses," tutur Masinton.
Setelah masa reses selesai, Komisi III akan melakukan kunjungan secara spesifik ke Mako Brimob.
Politikus PDI Perjuangan ini meyakini ada masalah di Rutan Mako Brimob, baik dari segi komunikasi maupun ketidakpatuhan tahanan terhadap aturan di rutan.
"Sehingga memunculkan kerusahan itu, konflik itu. Nah yang kita harapkan, nanti ini bisa diurai jelas dari dua peritiwa dari bulan November lalu dan sekarang dalam rentang enam bulan ini. Supaya peristiwa yang sama tak terulang kembali di Mako Brimob tersebut," kata Masinton.
Baca Juga: Gugur di Rutan Mako Brimob, Istri Iptu Ros Yudi Sedang Hamil