Polisi Intel Bunuh Diri di Mobil Diduga karena Banyak Utang

Rabu, 09 Mei 2018 | 17:04 WIB
Polisi Intel Bunuh Diri di Mobil Diduga karena Banyak Utang
Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar. [Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bripda David Ian Wardana, anggota Polri yang tewas bunuh diri dalam mobil Honda Accord, diduga nekat melakukan hal tersebut karena terlilit utang.

Pasalnya, saat ditemukan tewas, polisi menemukan secarik surat berisi catatan utang korban ke rekannya sebesar Rp2 juta.

"Ya sementara indikasinya ke sana (diduga bunuh diri karena mengutang)," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar di Polda Metro Jaya, Rabu (9/5/2018).

Meski demikian, polisi masih akan mencari keluarga David guna menyelidiki soal dugaan korban nekat bunuh diri karena masalah utang.

Baca Juga: Eks Ajudan Prabowo Diduga Tipu Calon Wali Kota, Tak Kooperatif

"Tetap kami coba lihat, cari lagi keluarganya, mungkin yang dekat,  apa betul, kalau kami lihat dari catatan-catatan itu kan memang dia banyak utang," jelasnya.

Berdasarkan penyelidikan sementara, David yang baru dipindahkan ke Badan Intelejen dan Keamanan Polri itu diduga sengaja membeli selang air untuk dimasukkan dalam knalpot mobil yang ditumpanginya.

Penyebab David tewas diduga karena keracunan karbon monoksida yang berasal dari asap mobil.

"Akhirnya dia mengunci mobil, kan dari knalpot disambung ke dalam mobil. Dia menyalakan mobil, asapnya masuk ke dalam," katanya.

David diduga bunuh diri di dalam mobil Honda Accord yang terparkir di halaman rumah indekos milik Suwartini, Jalan Kampung Utan, Gang Abah, RT5/RW5, Nomor 41, Ragunan, Pasar Minggu, Jaksel, Senin (7/5/2018).

Baca Juga: Bangun RS di Tarakan, Pertamedika Gelontorkan Rp 250 Miliar

Jasad David kali pertama ditemukan warga bernama Suhendra. Atas kejadian itu, Suhendra langsung melaporkan peristiwa penemuan mayat David ke Polsek Pasar Minggu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI