Bantah Pukul Warga, Kodam Jaya: Kalau Kena Lemparan Batu Ada

Rabu, 09 Mei 2018 | 14:53 WIB
Bantah Pukul Warga, Kodam Jaya: Kalau Kena Lemparan Batu Ada
Aksi massa terjadi di Perumahan Tanah Kusir RW 08/Khusus, seberang komplek Kostrad, Rabu (9/5/2018) [TMCPoldaMetro/twitter].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asisten Logistik Kodam Jaya Kolonel Czi Tri Hascaryo membantah anggotanya melakukan aksi pemukulan kepada warga, dalam upaya pengosongan rumah di kompleks TNI, Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Rabu (9/5/2018).

Namun, Tri mengakui sempat ada bentrokan antara warga dan personel Kodam Jaya Tanah Kusir.

"Pemukulan tidak, mungkin kena batu saja, saya kena juga tadi," kata Tri di Markas Kodim 0504 Jakarta Selatan, Rabu (9/5/2018).

Kolonel Tri mewajarkan aksi penolakan warga. Oleh karena itu, pihaknya melakukan negosiasi agar proses pengosongan rumah dapat berjalan.

Baca Juga: Komisi III Apresiasi Terobosan Hukum Pemidanaan Korporasi

"Masalah ricuh saya rasa wajar ya, tapi setelah kami jelaskan, negosiasi, diberikan pengertian, ternyata mereka sekarang rata-rata menerima semuanya," ujarnya.

Kolonel Tri menegaskan, pihaknya sudah menyampaikan sosialisasi bahkan sudah memberikan Surat Peringatan ketiga.

"Kami sampaikan sosialisasi. Artinya ada surat peringatan ketiga, yang di dalamnya berisi peringatan sewaktu-waktu bisa dilakukan penertiban,” tegasnya.

Satu warga RW 08 KPAD Tanah Kusir mengalami luka-luka akibat pemukulan oleh anggota Kodam Jaya.

Aksi penutupan jalan serta bakar ban tersebut terjadi di Jalan Sultan Iskandar Muda, seberang kompleks Kostrad, Jakarta Selatan, Rabu.

Baca Juga: Setelah Gatot, Zulkifli Bertemu Tuan Guru Bajang

Ujang Gisni (20) mengakui menerima beberapa pukulan serta tendangan dari anggota Kodam Jaya. Tragedi tersebut bermula saat terjadi bentrokan, ia ingin melindungi pamannya, Suhaemi.

"Saya membantu kakek saya yang ditendang dadanya oleh TNI, Saya bangunkan dia," kata Gisni.

Namun, seusai membantu sang paman, ia malah mendapat pukulan dari puluhan anggota Kodam Jaya.

"Saya dipukul oleh 20-anggota an TNI. Dipukul pakai pentungan dan sepatu lars,” tuturnya.

Setelah dipukuli, Gisni disuruh oleh salah satu anggota Kodam Jaya untuk berlindung di dalam got. Namun, bukannya perlindungan yang diperoleh, Gisni malah dipukuli kembali oleh anggota.

Akibat pemukulan tersebut, Gisni mengalami babak belur serta harus menerima 4 jahitan di area dahi dan 5 jahitan di kepala. Pihaknya akan melakukan visum untuk melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI