“Sebenarnya mulainya (kerja sama Gyeongsangbuk-Do-Jabar) dalam bidang olahraga. Tapi kami akan lebih lanjut lagi kerja sama dalam bidang budaya, industri, pendidikan, dan bidang yang lebih luas lagi,” ujar Kim.
Delegasi Gyeogsangbuk-Do sempat melihat beberapa jenis flora di taman hutan seluas 528 ha tersebut. Kim dan istri bahkan sempat tepukau dengan pohon beringin besar, yang tepat berada di sebelah kanan patung Ir. H. Djuanda.
Pohon ini sudah berusia sekitar 53 tahun atau sesusia Tahura Ir. H. Djuanda. Di Korea sendiri sangat jarang ada pohon dengan ukuran sebesar beringin.
Pada kesempatan ini, Mr. Kim juga rombongan disuguhi makanan dan minuman khas Jabar, seperti bandrek, berbagai jenis kopi khas Jabar, rebusan pisang, jagung, ubi, juga kacang. Bahkan Mrs. Kim-Chun-hee sempat terlena dengan kacang rebus.
“Saya tidak bisa berhenti makan ini,” ujarnya disambut gelak tawa.
Kim menyatakan terpikat dengan suasana alam Tahura.
“Terlalu enak saya di sini (Tahura. Ir. H. Djuanda), sampai saya tak mau pergi,” timbalnya.
Usai mengunjungi Tahura, Kim dan rombongan yang berjumlah sekitar 25 orang, melanjutkan kunjungannya ke Museum Konferensi Asia-Afrika (KAA), di Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika Kota Bandung. Di sini Kim dan rombongan disambut langsung oleh Kepala Museum KAA, Meiranti Fauzie.
Ditemani petugas museum, Kim mendapat informasi detail terkait sejarah KAA 1955. Ketika memasuki ruang utama Gedung Merdeka atau tempat berlangsungnya KAA, Kim menyempatkan diri mengisi buku tamu dan menulis kesan-pesan mengunjungi Museum KAA.