Suara.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan pentingnya persatuan dan kesatuan di Indonesia. Ia menegaskan, tak menginginkan bangsa terbelah karena berbeda pilihan dalam Pilkada serentak 2018 maupun Pilpres 2019.
Hal ini ditegaskan Jokowi saat ingin meluncurkan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Provinsi Riau, Rabu (8/5/2018).
"Ini yang mau saya titip, jangan sampai kita ini tidak rukun, retak gara-gara hanya urusan semisal pilpres, pilgub, pilbup, jangan! Kita yang sudah rukun, yang udah bersaudara baik-baik seperti ini hanya gara-gara urusan pilihan-pilihan yang 5 tahun sekali. Rugi besar bangsa ini kalaukita retak," kata Jokowi.
Kepala Negara mengatakan, seluruh masyarakat Indonesia yang akan rugi kalau terjadi perpecahan.
Baca Juga: Andre Taulany: Rumah Tangga Sule Memang Ada Masalah
Untuk itu, ia mengajak seluruh masyarakat khususnya di Rokan Hilir, Provinsi Riau tidak termakan isu yang menyangkut suku, ras dan agama (SARA).
"Kadang-kadang politik itu jahat. Sebarkan isu di sini, sebarkan isu di sana. Rakyat kadang-kadang tidak menyaring, langsung dimakan," kata Jokowi.
Lebih jauh, Kepala Negara mengajak seluruh masyarakat untuk saling menyapa dan menghargai.
Terkait calon pemimpin di pilkada dan pilpres, Presiden Jokowi menyerahkan sepenuhnya pada warga untuk memilih calon yang dianggap paling baik.
"Silakan pilih pemimpin yang paling baik, baik di tingkat kabupaten, kota, provinsi, nasional, Pilih. Setelah itu rukun kembali sebangsa setanah air," kata dia.