Suara.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Gyeongsangbuk-do, Korea Selatan, resmi menjalin kerja sama sister province. Hal itu dibuktikan dengan telah ditandatanganinya perjanjian letter of intent (LoI) dari kedua belah pihak.
Penandatanganan LoI dilakukan langsung oleh Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan (Aher) dengan Gubernur Gyeongsangbuk-Di, Kim Kwan Yong, di Gedung Pakuan, Bandung, Minggu (6/5/2018) malam.
"Baru saja kita menandatangani letter of intent, sebuah niat baik bersama untuk membangun kerja sama yang lebih luas, yang dipayungi sister province. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita sudah bisa tanda tangani memorandum of understanding (MoU)-nya," kata Aher.
Ia menambahkan, pembentukan sister province sangat penting, karena akan memayungi kerja sama kedua daerah yang saling melindungi dan menguntungkan.
"Tentu kerja sama tanpa sister province juga bisa, tapi sister province menjadi payung besar kedua daerah dan saling melindungi dan menguntungkan," katanya.
Fokus kerja sama pada LoI tersebut, diantaranya bidang pendidikan, yang meliputi pengembangan SDM pada ilmu pengetahuan dan teknologi, olahraga, kepemudaan dan peningkatan kapasitas dan manajemen pemerintahan. Kemudian kerja sama dalam perdagangan dan investasi melaui bussines matcing dalam menciptakan koneksi dagang antar kedua daerah, serta pengembangan pasar terhadap produk potensial ke Korea Selatan.
Bidang pariwisata, meliputi promosi wisata dua arah, dengan melibatkan kerja sama antar agen perjalanan wisata kedua daerah. Terakhir, bidang kebudayaan, yaitu melalui penyelenggaraan kolaborasi even budaya kedua daerah.
"Mudah-mudahan kerja sama ini memberi manfaat bagi masyarakat luas kedua daerah yang berujung pada peningkatan hubungan bilateral Indonesia dan Korea Selatan," harap Aher.
Hubungan persahabatan antara Jabar dan Gyeongsangbuk-Do diawali dengan pembentukan kerja sama antara KONI Jabar dengan Gyeongbuk Sport Committee di bidang olahraga pada 2010. Salah satu kegiatannya adalah pelatihan dan pembinaan atlet Jabar, hingga akhirnya Jabar meraih prestasi gemilang pada PON XIX 2016.
Namun menurut Aher, kali ini kerja sama akan ditingkatkan pada pelatihan atlet Jabar untuk usia dini, tidak mencetak atlet yang sudah hampir jadi.
"Tadi juga ada pembicaraan, selama ini, kerja sama olahraga para atlet yang sudah jadi. Itu bagus, tapi lebih bagus lagi kerja sama melatih atlet sejak SD, agar punya prestasi mendunia," terang Aher.
Sementara itu, Kim Kwan Yong mengungkapkan, Indonesia sebagai negara tropis memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, khususnya di Jabar. Ia bercerita, dulu Korea Selatan merupakan negara miskin, namun berkat peran besar pemimpinnya mampu menjadikan negara Ginseng tersebut menjadi sangat maju.
Menurutnya, Aher telah mampu membawa Jabar menjadi provinsi termaju di Indonesia.
"Saya sangat senang bertemu dengan Aher. Ia teman baik saya. Indonesia adalah negara besar di daerah tropis. Potensinya luar biasa untuk bisa berkembang. Korsel dulu miskin, tapi bisa bangkit karena peran pemimpin. Aher juga harus bangkit untuk Indonesia," ujarnya.
Kim juga sempat menyinggung kerja sama di bidang pertanian.
"Kita ingin tahu bagaimana pengelolaan pertanian di Jabar bisa sangat maju. Saya rasa bagus kalau kerja sama juga di bidang pertanian," katanya.
Kim Kwang Yong bersama delegasi telah datang ke Jabar sejak Sabtu (5/5/2018). Mereka di Bandung hingga Selasa (8/5/2018), karena di hari itu Kim akan menerima gelar kehormatan Doctor Honoris Causa dari Universitas Pendidikan Indonesia.
Kunjungan terebut merupakan kunjungan balasan, setelah pada akhir April lalu, Aher mengunjungi Gyeongsangbuk-Do untuk penjajakan kerja sama.
"Terima kasih sambutan hangatnya. Saya baru kali ini bawa istri, biasanya kunjungan kerja ke luar negeri tidak pernah dibawa. Kita harus saling mengunjungi untuk kemajuan bersama," kata Kim.