Namun menurut Aher, kali ini kerja sama akan ditingkatkan pada pelatihan atlet Jabar untuk usia dini, tidak mencetak atlet yang sudah hampir jadi.
"Tadi juga ada pembicaraan, selama ini, kerja sama olahraga para atlet yang sudah jadi. Itu bagus, tapi lebih bagus lagi kerja sama melatih atlet sejak SD, agar punya prestasi mendunia," terang Aher.
Sementara itu, Kim Kwan Yong mengungkapkan, Indonesia sebagai negara tropis memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, khususnya di Jabar. Ia bercerita, dulu Korea Selatan merupakan negara miskin, namun berkat peran besar pemimpinnya mampu menjadikan negara Ginseng tersebut menjadi sangat maju.
Menurutnya, Aher telah mampu membawa Jabar menjadi provinsi termaju di Indonesia.
"Saya sangat senang bertemu dengan Aher. Ia teman baik saya. Indonesia adalah negara besar di daerah tropis. Potensinya luar biasa untuk bisa berkembang. Korsel dulu miskin, tapi bisa bangkit karena peran pemimpin. Aher juga harus bangkit untuk Indonesia," ujarnya.
Kim juga sempat menyinggung kerja sama di bidang pertanian.
"Kita ingin tahu bagaimana pengelolaan pertanian di Jabar bisa sangat maju. Saya rasa bagus kalau kerja sama juga di bidang pertanian," katanya.
Kim Kwang Yong bersama delegasi telah datang ke Jabar sejak Sabtu (5/5/2018). Mereka di Bandung hingga Selasa (8/5/2018), karena di hari itu Kim akan menerima gelar kehormatan Doctor Honoris Causa dari Universitas Pendidikan Indonesia.
Kunjungan terebut merupakan kunjungan balasan, setelah pada akhir April lalu, Aher mengunjungi Gyeongsangbuk-Do untuk penjajakan kerja sama.
"Terima kasih sambutan hangatnya. Saya baru kali ini bawa istri, biasanya kunjungan kerja ke luar negeri tidak pernah dibawa. Kita harus saling mengunjungi untuk kemajuan bersama," kata Kim.