Suara.com - Pertemuan Sekretaris Jenderal sejumlah partai pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kantor Sekretaris Kabinet Pramono Anung beberapa hari lalu menuai kritik. Kritikan tersebut muncul dari sejumlah politikus PKS dan Gerindra.
Alasannya, pertemuan itu membicarakan soal politik praktis. Padahal, kantor Sekretaris Kabinet adalah kantor fasilitas negara.
Menanggapi kritik PKS dan Gerindra, Ketua DPP PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno mengatakan bahwa itu adalah reaksi panik dari pihak oposisi.
"Kok komentarnya parno (paranoid) begitu. Itukan pertemuan koordinatif dan konsolidatif," kata Hendrawan saat dihubungi, Selasa (8/5/2018).
Bahkan, kata Hendrawan, pertemuan itu akan dilanjutkan di hari-hari yang akan datang bertujuan untuk membangun sinergitas gerakan kalangan partai koalisi pendukung Jokowi.
Hendrawan membantah pertemuan itu dilakukan karena kekhawatiran dari koalisi pendukung Jokowi untuk melawan rivalnya kelak pada Pilpres 2019 mendatang.
Bahkan, kata dia, yang terjadi adalah sebaliknya. Hendrawan mengklaim akan ada partai lain yang akan segera bergabung mendukung Jokowi. Namun, dia tak menyebut partai yang dimaksud.
"Akan ada parpol lain yang siap gabung karena bukti-bukti kinerja nyata di lapangan. Bila bisa jadi 11 (parpol), artinya tambah dua lagi. Maka jadi kesebelasan sekelas Barcelona dan Real Madrid," tutur Hendrawan.
"Tunggu saja tanggal mainnya (ada partai gabung). Sabar saja. Sudah terlihat indikasi dari gerakan relawannya," tambah Hendrawan.