Suara.com - Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid mengatakan terlalu dini memilih Anies Baswedan sebagai cawapres Prabowo Subianto untuk Pilpres 2019 nanti. Hidayat melihat masih ada mekanisme panjang yang harus dilalui untuk memutuskan sosok yang tepat.
Pernyataan Hidayat tersebut mengacu pada isi pertemuan Ketua Tim Pemenangan Pilpres 2019 Partai Gerindra Sandiaga Uno dengan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Selasa (1/5/2018) lalu. Isi pertemuan tersebut membahas potensi Anies Baswedan sebagai cawapres.
"Saya kira terlalu dini berkesimpulan PKS bakal mengusung. Termasuk terlalu dini Cawapresnya adalah Pak Anies Baswedan," kata Hidayat di gedung DPR, kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (8/5/2018).
Pasalnya, Hidayat memaparkan adanya pertemuan antara Presiden PKS Sohibul Iman di acara apel kader dan pengukuhan divisi Raden Wijaya 6000 Laskar Pandu Garuda Jawa Timur di Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (30/5/2018) lalu.
"Tapi kemarin pada saat apel pemenangan di Jatim, pak Prabowo jelas mengajak Pak Sohibul Iman untuk berparade," paparnya.
Oleh karena itu, Hidayat mengatakan PKS baru mau mengambil sikap bila Partai Gerindra sudah memberikan pernyataan resmi.
"Saya kira PKS akan memberikan sikap setelah PKS mendapatkan pernyataan sikap resmi dari Gerindra tentang masalah ini," katanya.
Untuk diketahui, Sandiaga Uno melakukan pertemuan dengan Jusuf Kalla di salah satu masjid di kawasan Menteng, Jakarta, beberapa hari lalu.
Dalam pertemuannya tersebut muncul nama Anies Baswedan sebagai sosok cawapres yang akan maju menemani Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 nanti.