Jelang 2019, Gatot Ingin Bangsa Indonesia Tak Senggol-Senggolan

Selasa, 08 Mei 2018 | 14:37 WIB
Jelang 2019, Gatot Ingin Bangsa Indonesia Tak Senggol-Senggolan
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan bertemu mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo di Jakarta. [Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menemui ketua MPR RI Zulkifli Hasan di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (8/5/2018) siang. Dalam pertemuan tersebut, Gatot membahas semua kekhawatirannya melihat kondisi negara saat ini.

Gatot menuturkan, kedatangannya untuk menyampaikan aspirasi rakyat. Dia melihat adanya ancaman yang datang dari bangsa sendiri karena mulai hilangnya budi pekerti.

"Ada beberapa hal yang disampaikan sama pak Zul berulang karena kekhawatiran saya. 2014 saya bicara tentang ancaman perang melalui kehidupan bangsa. Budaya kita sudah mulai tergerus, kemudian nilai-nilai budi pekerti sudah mulai tergerus," kata Gatot usai melakukan pertemuan.

Selain membahas kekhawatirannya, Gatot pun membandingkan pelaksanaan Pemilu Legislatif 2019 dan Pemilihan Presiden 2019 dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Saya punya keyakinan beberapa pemilu yang lalu semuanya berjalan aman. Kita akan mencari pemimpin maka kita harus berdemokrasi yang dewasa kemudian saling jaga kesatuan, saling adu konsep," ujarnya.

Ia pun berharap pelaksanaan Pemilu 2019 dan Pilpres 2019 nanti bisa berjalan lancar tanpa ada gangguan dari para pencari kemenangan.

"Jangan senggol-senggolan karena susah kalau bangsa ini sudah terpecah belah. Tapi, kalau bangsa ini benar-benar hidup damai kita bisa menjadi bangsa yang besar," harapnya.

Selain itu, Zulkifli pun menjelaskan alasan dirinya mengundang Gatot adalah untuk mendengarkan gagasan-gagasan baru untuk memperkuat persatuan bangsa.

"Saya mengundang sebagai ketua MPR pak Gatot dan tokoh-tokoh yang lain untuk ikut bersama-sama memperkuat persatuan menjahit merah putih kita. Partai boleh beda, dukungan capres boleh beda, tapi merah putih kita untuk memperkuat persatuan sekali lagi saya harap muncul gagasan baru bagaimana Indonesia maju," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI