Batubara, Bahaya Laten Bagi Kesehatan

Wahyu Nugroho Suara.Com
Selasa, 08 Mei 2018 | 07:27 WIB
Batubara, Bahaya Laten Bagi Kesehatan
Anggota LSM lingkungan Greenpeace menentang penggunaan batubara, 16 November 2017 di Berlin (Aneh Andersen/ AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Deutsche Bank, bank terbesar di Jerman telah menyatakan akan menghentikan mendanai proyek batubara sebagai bagian dari komitmen terhadap Kesepakatan Paris untuk menghentikan dampak perubahan iklim.

Badan pendanaan internasional seperti Bank Dunia, Bank Export Import Amerika Serikat, dan Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan, juga memutuskan untuk berhenti berinvestasi di pembangkit listrik tenaga Batubara.

Di negara-negara benua Amerika dan Eropa, Asia Timur seperti Cina, batubara telah ditinggalkan dan digantikan oleh sumber energi terbarukan. Cina misalnya, negara ini telah memanfaatkan tenaga surya dan angin dengan kapasitas yang sangat besar.

Ironisnya, di konferensi industri batubara terbesar di Asia yang dihadiri pejabat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ini menunjukkan bahwa pemerintah masih memberikan dukungan yang sangat besar terhadap dominasi batubara, yang sudah jelas terbukti menghasilkan polusi tinggi dan dampak sosial ekonomi terhadap masyarakat setempat.

Baca Juga: Puluhan Perusahaan Batubara di Indonesia Terancam Bangkrut

sumber: Antara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI