Suara.com - Seorang pedagang soto sering mendengar pertengkaran dari dalam rumah Laura di Petojo, Jakarta Pusat. Pertengkaran sering terdengar saat Laura masih hidup. Laura dibunuh kekasihnya sendiri.
Erick, pedagang soto yang sudah berjualan belasan tahun di sana mengatakan suara ribut-ribut diduga dari kakak Laura. Bahkan ribut-ribut terdengar sampai keluar rumah.
"Yang ramai tuh abangnya, kalau berantem bisa sampai keluar rumah, agak stres memang," kata Erick saat ditemui suara.com, Senin (7/5/2018).
Baca Juga: Dibunuh Calon Suami, Laura Sosok Ramah Tapi Keluarganya Tertutup
Situasi rumah yang menjadi tepat pembunuhan Laura di Petojo Utara, Jakarta Pusat sangat tertutup rapat. (Suara.com/Ria Rizki)
Kejadian itu tak terjadi sekali atau dua kali. Tapi sering terjadi.
Tapi mendiang Laura dikenal sebagai sosok ramah kepada warga dan pedagang sekitar rumahnya. Namun keluarga Laura dikenal tertutup.
Sebelum tewas dibunuh dengan sadis, Laura tinggal bersama seorang kakak dan ayahnya. Ibunda Laura sudah meninggal.
Mereka tinggal di sebuah rumah besar di Petojo. Pintu rumah Laura selalu tertutup dengan tinggi tembok yang menjulang.
Baca Juga: Si Cantik Laura Ditikam 4 Kali Sebelum Tewas dan Dibuang ke Laut
Kasus pembunuhan ini terungkap setelah jasad Laura ditemukan mengambang di bibir Pantai Shangrila, Serang, Banten, Kamis (3/5/2018) pagi. Saat ditemukan warga, jasad wanita paruh baya itu sudah dalam keadaan gosong.
Pelaku yang membunuh Laura tak lain adalah Stevanus yang merupakan calon suami korban. Dari keterangannya kepada polisi, warga Tambora, Jakarta Barat itu membunuh kekasihnya pada Kamis (3/5/2018) pekan kemarin, setelah sebelumnya terlibat pertengkaran. Pelaku juga mengakui Laura adalah kekasihnya meski usia mereka terpaut jauh.