Suara.com - Mendiang Laura dikenal sebagai sosok ramah kepada warga dan pedagang sekitar rumahnya di Petojo, Jakarta Pusat. Namun keluarga Laura dikenal tertutup.
Sebelum tewas dibunuh dengan sadis, Laura tinggal bersama seorang kakak dan ayahnya. Ibunda Laura sudah meninggal.
Mereka tinggal di sebuah rumah besar di Petojo. Pintu rumah Laura selalu tertutup dengan tinggi tembok yang menjulang.
Baca Juga: Si Cantik Laura Ditikam 4 Kali Sebelum Tewas dan Dibuang ke Laut
Erick, pedagang soto dekat rumah Laura di Petojo, Jakarta Pusat. (Suara.com/Ria Rizki)
Pedagang soto ayam dekat rumah Laura, Erick mengataka perempua 41 tahun itu sering keluar membeli soto. Terlebih saat ibunda Laura masih hidup.
"Laura kadang keluar, dulu sih sering pas ibunya masih ada, ibunya suka beli ke sini," kata Erik saat ditemui Suara.com, Senin (7/5/2018).
Erick sudah belasan tahun berjualan soto di sana. Dia tahu persis keluarga Laura meski dari luar pagar rumah.
Kasus pembunuhan ini terungkap setelah jasad Laura ditemukan mengambang di bibir Pantai Shangrila, Serang, Banten, Kamis (3/5/2018) pagi. Saat ditemukan warga, jasad wanita paruh baya itu sudah dalam keadaan gosong.
Baca Juga: Tak Bisa Bayar Duit Nikah, Pembunuh Laura Bisnis Jual Beli Online
Pelaku yang membunuh Laura tak lain adalah Stevanus yang merupakan calon suami korban. Dari keterangannya kepada polisi, warga Tambora, Jakarta Barat itu membunuh kekasihnya pada Kamis (3/5/2018) pekan kemarin, setelah sebelumnya terlibat pertengkaran. Pelaku juga mengakui Laura adalah kekasihnya meski usia mereka terpaut jauh.