Suara.com - Pembunuh Laura, Stevanus tidak mempunyai pekerjaan tetap. Sehari-harinya lelaki yang terpaut usia 20-an tahun dengan Laura itu mendapatkan penghasilan dari jual beli online.
Kapolsek Tambora Kompol Iver Manossoh menjelaskan Stevanus tidak bisa membayar biaya pernikahan dengan Laura. Pernikahan mereka rencana berlangsung, Agustus 2018.
Semua biaya pernikahan ditanggung keluarga Laura.
"Laki-laki ini kan nggak punya penghasilan tetap. Dia hanya jual-beli lewat online. Akhirnya perempuan yang merupakan orang berada. Ya ditanggung biaya pernikahan," kata Iver saat dihubungi Suara.com, Senin (7/5/2018)
Baca Juga: Kasus Pembunuhan Laura Dilimpahkan ke Polres
Stevanus membunuh calon istrinya lantaran sakit hati. Stevanus merasa harga dirinya sering direndahkan korban.
Laura kerap mengungkit-ungkit soal dana pernikahannya. Keduanya, lanjut Iver, sudah melangsungkan pranikah.
"Dianggaplah si laki-laki ini nggak ngapa-ngapain. Nggak punya uang buat bantu pernikahan. Kaya gini omongannya. 'Elu nggak ngapa-ngapain lagi'. Pokoknya kalau tiap kali berantem itu suka diungkit-ungkit soal dana pernikahan," kata dia.
Setelah sakit hati dan bertengkar, Stevanus pun membunuh Laura, Kamis (3/5/2018) kemarin. Laura ditikam dan mayatnya dibuang.
Jasad Laura ditemukan mengambang di bibir Pantai Shangrila, Serang, Banten, Kamis (3/5/2018) pagi. Saat ditemukan warga, jasad wanita paruh baya itu sudah dalam keadaan gosong dengan usus yang terburai.
Baca Juga: Chatting Terakhir Si Cantik Laura ke Sopir Sebelum Tewas Dibunuh