Suara.com - Sopir keluarga Laura, Slamet menerima pesan terakhir majikannya sebelum tewas dibunuh. Pesan itu disampaikan lewat chatting aplikasi online.
Slamet mengaku tidak kenal dekat dengan Laura selama bekerja. Namun, dia sering diminta untuk mengantar Laura.
"Saya kan kerja buat bapaknya, tapi kadang disuruh bapaknya antar Mbak Laura. Kadang makan sama calon suaminya itu," cerita Slamet di rumah Laura, kawasan Petojo, Jakarta Pusat, Senin (7/5/2018).
Slamet pun tak tahu Laura dihabisi dengan sadis oleh calon suaminya. Dia baru tahu dari pemberitaan di berbagai media massa.
Baca Juga: Si Cantik Laura Dibunuh Sadis karena Ungkit Duit Pesta Penikahan
"Saya dikasih tahu teman disuruh liat media banyak beritanya Mbak Laura," kata Slamet.
Ia menunjukan obrolan terakhirnya melalui media sosial bersama Laura.
"Saya terakhir chat 2 Mei dengan Mbak Laura. Dia yang chat 'lagi di mana mas', 'nggak masuk yah?'," kata Slamet menirukan pesan singkat yang dikirimkan Laura kepadanya.
Saat itu, Slamet tengah mengantar ayah Laura dan diminta juga mengantarkan sepatu ke lokasi foto pre wedding Laura dengan calon suaminya di kawasan Angke.
Untuk diketahui, calon suami Laura Stevanus membunuh Laura, Kamis (3/5/2018) kemarin. Laura ditikam dan mayatnya dibuang.
Baca Juga: Tak Ada Garis Polisi, Rumah Besar Si Cantik Laura Selalu Tertutup
Jasad Laura ditemukan mengambang di bibir Pantai Shangrila, Serang, Banten, Kamis (3/5/2018) pagi. Saat ditemukan warga, jasad wanita paruh baya itu sudah dalam keadaan gosong dengan usus terburai.