Cabut Laporan, Pengacara Klaim Ibunda Rizky Tak Ditekan Panitia

Minggu, 06 Mei 2018 | 04:15 WIB
Cabut Laporan, Pengacara Klaim Ibunda Rizky Tak Ditekan Panitia
Komariah (49), ibu mendiang Muhammad Rizky Syaputra (10) korban pembagian sembako di kawasan Tugu Monas, mendadak pingsan seusai melaporkan Dave Revano Santosa, ke Bareskrim Polri, Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (2/5/2018). [Suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengacara Ibunda Muhammad Rizky Syahputra, Komariah, Irfan Iskandar menjamin tidak ada tekanan terhadap kliennya ketika memutuskan mencabut laporan tragedi kematian Rizky di sebuah pembagian sembako di Monas. Komariah ikhlas.

Irfan juga memastikan pencabutan tuntutan tersebut tidak ada intervensi dari pihak panitia pembagian sembako. Komariah menilai kematian anaknya karena sudah takdir.

Laporan Komairah sebelumnya buat di Bareskrim Polri, Rabu (2/5/2018) kemarin. Dia melaporkan Dave Revano Santosa, ketua panitia bagi sembako itu. Nomor laporannya LP/578V/2018/Bareskrim.

Adapun sangkaan pasal dugaan tindak pidana kelalaian yang mengakibatkan kematian sebagaimana dimaksud Pasal 359 KUHP. Tapi kasusnya dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Ibunda Rizky, Korban Sembako Maut Monas Cabut Laporan ke Polisi

"Karena semakin banyak orang yang takziyah (melayat), mungkin itu penyebabnya sehingga makin lama timbul rasa ikhlas. Bahwa kejadian tersebut ialah takdir," tutur Irfan di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu (5/5/2018).

Hari ini, Komariah menjalani pemeriksan di Polda Metro Jaya sejak pukul 19.00 WIB sampai 23.30 WIB. Pemeriksaan itu meliputi kronologi kejadian kematian Rizky.

Rizky menjadi korban tewas dalam antrean pembagian makanan dan sembako dalam acara 'Untukmu Indonesia Berkarya Dalam Harmoni' yang digelar oleh Forum Untukmu Indonesia. Rizky yang saat itu tengah digendong oleh Ibunya, terjatuh dan terinjak-injak akibat aksi dorong-dorongan dengan warga lain saat mengantre menukarkan kupon makanan.

Rizky, anak penyadang sindrom down tersebut, sempat terinjak-injak oleh kerumunan warga. Seusai kejadian tersebut, Rizky mengalami kejang-kejang dan sempat dibawa ke posko medis setempat.

Karena jumlah infus yang tidak cukup, akhirnya Rizky dibawa ke RSUD Tarakan. Namun, nyawa Rizky tidak dapat tertolong.

Baca Juga: Motor yang Hilang dan Pesan Terakhir untuk Korban Sembako Maut

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI