Suara.com - Relawan Presiden Joko Widodo, Susi Ferawati telah selesai menjalani pemeriksaan terkait dugaan perbuatan tak menyenangkan disertai kekerasan yang diduga dilakukan kelompok berkaus #2019GantiPresiden di area Car Free Day, Minggu (29/3/2018).
Dalam pemeriksaan yang berlangsung selama 5 jam lebih itu, Susi Ferawati dicecar 17 pertanyaan terkait aksi perundungan yang dialaminya. Pengacara Susi, Muannas Alaidid menyampaikan, belasan pernyataan yang diberikan itu berkaitan soal foto-foto terduga pelaku persekusi.
"Tadi ada sekitar 17 pertanyaan. Di antara pertanyaan yang paling cukup efektif itu adalah satu soal masalah foto-foto berkaitan dengan orang yang diduga saat itu melakukan persekusi di hadapan korban. Termasuk yang menggunakan sepeda, itu tadi juga sudah diidentifikasi namanya. Terduganya Haryadi Akhyat kalau tidak salah," kata Muannas usai mendampingi pemeriksaan Susi di Polda Metro Jaya, Jumat (4/5/2018).
Baca Juga: Persekusi Massa #2019GantiPresiden, Ini Seruan PDI Perjuangan
Dalam pemeriksaan perdana itu, Muannas menyebutkan, Susi juga menyodorkan foto-foto dan rekaman video berisi dugaan tindakan intimidasi yang dilakukan relawan #2019GantiPresiden ketika Susi sedang ikut menghadiri aksi jalan relawan Jokowi berkaus #DiaSibukKerja. Barang bukti tambahan itu diambil dari foto dan video yang beredar di media sosial.
"Kami sampaikan ada bukti-bukti tambahan lagi, antara lain potongan-potongan gambar, kemudian rekaman video yang kemudian beredar, nah itu yang tadi diputar kembali dan ditunjukkan kepada pada korban," katanya.
Muannas menyampaikan, pihaknya juga menghadirkan seorang perempuan bernama Siti Taruma agar bisa menjelaskan soal rekaman video dan foto-foto terkait aksi persekusi yang menimpa Susi. Siti, kata dia, merupakan saksi yang melihat langsung tindakan intimidasi tersebut.
"Ifu saksi fakta, dia (Siti) berada di situ dan menyaksikan langsung. Bagaimana dia mengalami dan menyaksikan sendiri ketika bu Susi dan anaknya diperlakukan sedemikian lupa," katanya.
Lebih lanjut, Muannas pun menuding bila aksi perundungan yang diduga dilakukan kelompok berkaus #2019GantiPresiden itu sangat terencana dan sistematis.
Baca Juga: Anak Korban Persekusi Massa #2019GantiPresiden Rentan Depresi
"Proses ini sebetulnya tergambar sangat jelas bahwa ada upaya yang dilakukan secara terencana dan sistematis. dari proses menggeruduk, lalu ada yang menyiapkan kamera, ada yang mengucapkan dengan nada yang sama, hinaan cacian termasuk tentang sebutan cebong, lepas baju, disawer dengan uang," kata dia.