Suara.com - Swedish Academy (Svenska Akademien), 18 intelektual yang menjadi penentu Hadiah Nobel, mengeluarkan pengumuman mengejutkan pada Jumat (4/5/2018). Mereka memastikan, tak ada pemenang Nobel bidang sastra tahun ini.
Keputusan tersebut dipilih setelah skandal kekerasan seksual dan pembocoran informasi pemenang hadiah Nobel menerpa salah satu anggota dewan Swedish Academy.
Pengumuman itu, seperti dilansir The Guardian, terbilang bersejarah. Sebab, ini adalah kali pertama sejak 1949, dewan tersebut tak mau menyerahkan penghargaan sastra paling bergengsi sejagat.
“Kami memutuskan untuk tidak menyerahkan Nobel Sastra 2018. Sebagai gantinya, tahun 2019, akan ada dua Nobel laureate dalam bidang sastra,” demikian pernyataan Swedish Academy.
Baca Juga: Main Perdana di PTIK, Bhayangkara FC Sukses Taklukkan PS Tira
Keputusan itu dibuat setelah seorang fotografer terkenal Prancis, Jean-Claude Arnault, yang juga suami satu anggota Swedish Academy Katarina Frostenson, diterpa kasus kekerasan seksual.
Tak hanya itu, Arnault juga diduga membocorkan data rahasia mengenai Hadiah Nobel yang diberikan Katarina.
“Mengingat skandal itu telah mengurangi kepercayaan publik terhadap kami, maka keputusan ini adalah upaya kami memulihkan diri. Ini juga untuk menghormati penerima Nobel Sastra tahun-tahun sebelumnya dan masa depan, juga masyarakat,” kata Anders Olsson, sekretaris Swedish Academy.
Skandal tersebut sebenarnya sudah mencuat sejak November 2017. Kala itu, tiga dari 18 anggota Swedish Academy mengundurkan diri sebagai protes.
Protes itu dilancarkan karena mayoritas anggota Swedish Academy menolak mengusir keluar Katarina. Perempuan itu diduga bersekongkol dengan sang suami membocorkan nama-nama pemenang Nobel sebelum diumumkan.
Baca Juga: Politisi Gerindra Berharap Kasus Pornografi Rizieq Juga Dapat SP3
Mayoritas dewan organisasi yang dibentuk Raja Gustav III pada tahun 1786 tersebut, menolak mengeluarkan Katarina dari keanggotaan karena masalah prosedural.