Suara.com - Rizieq Shihab, pentolan FPI yang kabur ke Arab Saudi, belum bisa dipastikan berinisiatif pulang ke Tanah Air meski penyelidikan kasus penghinaan Pancasila dihentikan Polda Jawa Barat.
Namun, Gatot Saptono alias Al Khaththath, Sekretaris Jenderal FUI—organisasi pendukung Rizieq—berharap pemimpinnya itu bisa segera kembali ke Indonesia agar bisa melaksanakan ibadah puasa di Tanah Air.
"Saya tidak tahu (kapan Rizieq pulang). Mudah-mudahan saja secepatnya pulang, (agar) Habib Rizieq bisa berpuasa Ramadhan bersama," kata Al Khaththath di Polda Metro Jaya, Jumat (4/5/2018)
Ia menjelaskan, Rizieq kemungkinan mau kembali ke Indonesia kalau sudah tak lagi ada perkara hukum terhadap dirinya dan rekan-rekannya.
Baca Juga: Jadwal dan Siaran Langsung Liga Inggris Matchday 37
Kelompok mereka menyebut perkara hukum itu sebagai aksi kriminalisasi. Rizieq sendiri kekinian masih berstatus tersangka kasus pornografi di Polda Metro Jaya.
"Jadi begini, dia sangat menginginkan suasana Indonesia kondusif. Ulama dan aktivis 212 tidak dikriminalisasi. Kalau dia kembali ke sini (Indonesia), tidak ada huru hara, itu saja. Jadi kita tak bisa mengira-ngira waktunya," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Polda Jabar ternyata telah mengeluarkan Surat Penghentian Penyidikan Perkara (SP3) kasus dugaan penodaan lambang negara Pancasila oleh tersangka Rizieq Shihab.
"Kasusnya oleh tim penyidik sudah dihentikan itu sekitar Februari (2018) akhir," ucap Kabid Humas Polda Jawa Barat Ajun Komisaris Besar Trunoyudho Wisnu Andiko.
Menurutnya, alasan polisi menerbitkan SP3 kasus Rizieq itu lantaran berdasarkan hasil penyidikan, tidak cukup alat bukti. Karenanya, Rizieq akhirnya dinyatakan tidak bersalah.
Baca Juga: PKS Nilai Gugatan UU Pemilu karena Konsekuensi Amandemen UUD
"Kami sudah melakukan proses penyidikan secara keseluruhan dan komprehensif, namun kurang bukti. Dulu, perkaranya dilaporkan Ibu Sukmawati Soekarnoputri, dengan nomor laporan LP/1077/X/2016," lanjutnya.
Rizieq dilaporkan oleh putri Presiden pertama RI Soekarno tersebut, atas dugaan melanggar Pasal 154 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penodaan Lambang Negara dan Pasal 310 tentang Pencemaran Nama Baik.
Dirkrimum Polda Jabar menetapkan status Rizieq sebagai tersangka kasus penodaan lambang negara Pancasila dan pencemaran nama baik Soekarno, pada akhir Januari 2017.