Dugaan Curi Start Kampanye, PSI Dipanggil Bawaslu Lagi Hari Ini

Yazir Farouk Suara.Com
Jum'at, 04 Mei 2018 | 05:20 WIB
Dugaan Curi Start Kampanye, PSI Dipanggil Bawaslu Lagi Hari Ini
Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) gagal melaporkan pelaku aksi persekusi terhadap sejumlah relawan Joko Widodo ke Polda Metro Jaya, yang diduga dilakukan massa berkaus #2019GantiPresiden, Senin (30/4/2018). [Suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI akan memanggil kembali Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada hari ini, Jumat (4/5/2018).

Pemanggilan partai yang diketuai Grace Natalie itu terkait dugaan kampanye Pemilu 2019 yang dilaksanakan di luar jadwal.

"Sedang dihubungi bagian penanganan. Nanti waktunya akan saling menyesuaikan," kata anggota Bawaslu RI Mochammad Afifuddin di Jakarta, Kamis (3/5/2018) seperti dikutip dari Antara.

Pemanggilan PSI ini merupakan yang kedua kalinya, setelah pemanggilan pertama dilaksanakan pada Rabu (2/5/2018).

Baca Juga: KPK Telisik Peran Eks Mendagri Era SBY di Proyek Gedung IPDN

Afifuddin menyampaikan selain memanggil PSI, Bawaslu RI juga mengundang Dewan Pers, Komisi Pemilihan Umum, serta ahli bahasa, untuk mengkaji persoalan itu.

PSI rencananya akan dimintai klarifikasi oleh Bawaslu terkait adanya dugaan pelanggaran pemilu, melalui pemasangan sebuah iklan di harian Jawa Pos yang dimuat pada Senin (23/4/2018).

Iklan PSI itu mencantumkan logo dan nomor urut partai, yang diduga untuk mengangkat citra partai. Kegiatan tersebut masuk dalam kategori pelaksanaan kampanye.

Padahal, Pasal 276 Undang-Undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 menyatakan bahwa kampanye Pemilu 2019, baru akan dimulai pada 23 September 2018.

Pada Kamis, pihak Jawa Pos sudah terlebih dulu memenuhi panggilan Bawaslu RI.

Baca Juga: AJI: Polisi Musuh Kebebasan Pers Indonesia 2018, Mengapa?

Pihak Jawa Pos diwakili oleh Pemimpin Redaksinya Nurwahid mengaku dimintai sejumlah keterangan mengenai pemasangan iklan PSI, yang diduga untuk kampanye itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI