Suara.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menduduki posisi pertama sebagai partai yang akan dipilih pada Pemilu Legislatif 2018 nanti. Hal tersebut terungkap pada hasil survei Indikator Politik Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Politisi PDIP Maruarar Sirait menyebut nama Megawati Soekarnoputri sebagai faktor tingginya angka survei.
"PDIP kenapa paling tinggi? Karena figur Mbak Mega solid di dalam (internal PDIP). Sangat kuat di Jawa tengah, menang di Bali, Banten, Jakarta. Mega menjaga suara di dalam," kata Maruarar atau Ara di kantor Indikator, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (3/5/2018).
Selain menyebut nama Mega, Ara pun menyebut sosok Joko Widodo sebagai pendongkrak suara PDIP. Ara mengatakan bahwa suara yang dimiliki Jokowi lebih tinggi ketimbang suara partai.
Baca Juga: Sebut Megawati sebagai Mak Lampir, Warga Desa Diadukan ke Polisi
"51 persen suara Jokowi lebih tinggi dari partai. Tidak ada suara tokoh lebih tinggi dari partai. Jokowi itu lintas partai. Ada 23 persen yang memilih partai lain tapi mendukung Jokowi," katanya.
Untuk diketahui, dari hasil survei Indikator Politik Indonesia, sebanyak 27,7 persen publik lebih memilih PDIP pada Pemilu Legislatif 2018 ketimbang 15 partai lainnya. Lalu diikuti oleh Partai Gerindra dengan presentase 11,4 persen.
Sedangkan di posisi ketiga terdapat Partai Golkar yang memperoleh 8 persen dan 21,6 persen publik tidak menjawab atau tidak tahu.
Survei tersebut dilakukan secara nasional selama bulan Maret 2018 dengan populasi 1.200 responden yang diambil dari seluruh provinsi di Indonesia. Survei tersebut diklaim memiliki kesalahan 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Juga: Megawati Larang Kader PDIP Tinggalkan Daerah Selama Pilgub Jatim