Suara.com - Dua kapal perang Angkatan Laut (AL) "Marine Nationale" milik Negara Prancis terparkir di laut Bali sejak Jumat 27 April 2018.
Dua kapal tersebut bernama FS Dixmude L9015, (kapal induk amfibi dan komando) bersandar di Pelabuhan Dermaga Pariwisata Benoa, Denpasar dan FS Surcouf F711 (kapal fregat siluman) bersandar di Pelabuhan Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng.
Palaksa Lanal Denpasar Mayor Laut (P) Bambang Abdulah Basuki Rahmad mengatakan, kedua kapal perang Prancis tersebut berkunjung ke Bali dalam rangka Port Visit. Setelah dari Bali akan menuju Lombok Nusa Tenggara Barat dalam rangka latihan multinasional Multilateral Naval Exercise Komodo 2018.
Untuk mengamankan dua kapal perang tersebut pihaknya menyiapkan satu pleton pasukan pengamanan di area dermaga pariwisata pelabuhan Benoa, serta menurunkan satu Combat boat dan satu Searider untuk melaksanakan patroli laut di sekitar alur pelabuhan Benoa, Denpasar.
Kapten kapal FS Dixmude, Jean Porcher mengatakan, dua kapal akan berada di Pelabuhan Benoa dan Celukan Bawang selama lima hari kemudian akan berangkat menunju Lombok Nusa Tenggara Barat, yang akan berpartisipasi pada acara latihan multinasional Multilateral Naval Exercise Komodo 2018.
Dia menjelaskan, kunjungan kapal Prancis merupakan bentuk komitmen untuk memperkuat hubungan Angkatan Laut Indonesia dan Prancis. Karena keduanya sama-sama ambil bagian dalam kegiatan menjaga keamanan dan stabilitas global maupun regional.
"Prancis dan Indonesia memiliki kepentingan yang sama dalam hal menjaga lalu lintas maritim dan kebebasan berlayar sesuai dengan konvensi PBB tentang hukum laut," terangnya.
Seperti diketahui bahwa FS Dixmude L9015 merupakan kapal induk amfibi dan komando dengan berat 21.000 ton. Kapal tersebut dapat mengangkut 16 sampai 35 helikopter, satu batalion pasukan, dan 70 kendaraan lapis baja. Kapal tersebut juga memiliki rumah sakit yang dilengkapi dengan dua kamar operasi, satu kamar radiologi, satu ruang perawatan gigi, satu perekam, dan sebanyak 69 kamar tidur.
Dan kapal FS Dixmude L9015 juga dilengkapi persenjataan canggih seperti rudal Mistral Sinbad, meriam 22 milimeter, dan senjata mesin berat (SMB) otomatis M2HB Browning Kaliber 12,7 milimeter. Sementara itu, FS Surcouf F711 memiliki berat 3.600 ton yang dilengkapi dengan peralatan perang elektronika dan peluncur decoy, 8x Exocet MM40 block II anti-ship missiles, 1x 100 mm TR automatis gun, 2x 20 mm model F2 guns, dan 1x Crotale CN2 launcher. (Luh Wayanti)