Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku telah mendapat informasi terkait tewasnya Tarno, pekerja galian PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) yang tertimbun longsor sejak, Selasa (1/5/2018) sore.
Lelaki berusia 42 tahun itu diduga tertimpa longsoran dinding ketika bersama para pekerja lainnya melakukan penggalian saluran air PAM di Jalan Jembatan Tiga Raya, Penjaringan, Jakarta Utara.
Sandiaga pun menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Tarno. Dia berjanji akan memfasilitasi keluarga korban agar mendapat pelayanan terbaik.
Baca Juga: Hardiknas 2018, Sandiaga Tegaskan Pendidikan Urusan Semua Pihak
"Saya dapat kabar tadi Subuh. Malam sebelumnya saya juga diberi kabar. Kami sangat prihatin, kami sangat berbela sungkawa dan Pemprov (DKI) akan berpartisipasi dan fasilitasi agar keluarganya dapat pelayanan terbaik," ujar Sandiaga di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Rabu (2/5/2018).
Sandiaga juga meminta pihak kontraktor untuk lebih ketat memperhatikan keselamatan para pekerja.
"Kita harus memastikan keselamatan dan kesehatan kerja. Dan ini untuk para kontraktor yang ada di Jakarta," kata dia.
Lebih jauh, Sandiaga mengatakan akan memanggil Kepala Dinas Tenaga Kerja Priyono dan pihak Palyja untuk meminta keterangan terkait insiden tersebut dan mengevaluasi kecelakaan kerja yang menyebabkan tewasnya salah satu pekerja.
"Jadi saya akan memanggil kepala dinas tenaga kerja untuk lakukan evaluasi, memanggil pihak Palyja dan kontraktornya untuk memastikan (insiden) satu ini akan dievaluasi dan diinvestigasi," tandas Sandiaga.
Baca Juga: Tertimbun Longsor Galian PAM di Penjaringan, Satu Pekerja Tewas
Upaya penyelamatan terhadap Tarno memakan waktu hampir 12 jam yang tertimbun longsor sejak Selasa sore sekitar pukul 15.00 WIB. Evakuasi terhadap jenazah Tarno baru bisa dilakukan setelah petugas menerjunkan alat eskavator.