Rusuh di Hari Buruh, 200 Orang Ditangkap

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 02 Mei 2018 | 07:16 WIB
Rusuh di Hari Buruh, 200 Orang Ditangkap
Demo May Day di Prancis. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi di Paris telah menangkap hampir 200 demonstran bertopeng yang memecahkan jendela toko dan membakar mobil selama protes May Day (Hari Buruh).

Kelompok anarkis kiri, yang dikenal sebagai Black Blocs, membajak demonstrasi damai terhadap reformasi sektor publik reformasi Presiden Emmanuel Macron.

Polisi mengatakan, sekitar 1.200 pengunjuk rasa bertopeng dan berkerudung menghadiri demonstrasi tahunan 1 Mei oleh serikat pekerja. Empat orang, termasuk seorang perwira polisi, terluka ringan.

Para pengunjuk rasa dibanjiri dengan gas air mata dan disemprot dengan kanon air dalam upaya untuk membubarkan mereka.

Baca Juga: Peringati May Day, Ratusan Buruh Gelar Aksi Damai Diiringi Musik

Pengunjuk rasa berpakaian hitam berusaha menggelar unjuk rasa demonstrasi, sebelum menghancurkan jendela toko di sepanjang rute dan membakar stasiun McDonald's dekat Austerlitz.

Berbagai kendaraan dan diler mobil juga dibakar dan graffiti tertulis di dinding.

Juru bicara pemerintah Benjamin Griveaux mengecam para pengunjuk rasa karena menutupi wajah mereka.

"Ketika Anda memiliki keyakinan yang tulus, Anda berdemonstrasi dengan wajah Anda terbuka kedoknya," katanya. Mereka yang memakai kerudung adalah musuh demokrasi," ujarnya.

Ada ketidakpuasan yang tersebar luas di serikat buruh atas reformasi Presiden Prancis baru, Macron. Staf kereta api telah memulai tiga bulan pemogokan nasional atas rencana perbaikan jalur kereta api SNCF yang dikelola negara.

Baca Juga: Barisan Orkes Militan Kobarkan Lagu Perlawanan di May Day Bandung

Puluhan ribu guru, perawat dan pekerja lain bergabung dengan staf kereta api mogok pada bulan Maret lalu. Presiden telah mengatakan dia tidak akan mundur dalam agendanya.

Serikat pekerja mengatakan, jumlah pengunjuk rasa damai pada demonstrasi utama pada hari Selasa (1/5/2018) adalah sekitar 55.000 orang. Polisi menyebutkan jumlahnya lebih rendah, sekitar 20.000.

Protes itu kecil dibandingkan dengan 223.000 orang yang muncul di Paris pada bulan September lalu untuk memprotes reformasi yang direncanakan. [BBC]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI