Suara.com - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sebagai salah satu kementerian yang bertanggung jawab memajukan pendidikan, terutama pendidikan tinggi, akan menggelar rangkaian acara yang dimulai pada tanggal 2-13 Mei dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2018. Kegiatan-kegiatan tersebut dihelat di kota Bandung dan Jakarta.
Dalam peringatan Hardiknas kali ini, Kemenristekdikti secara khusus mengusung sub-tema "Membumikan Pendidikan Tinggi, Meninggikan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia", dari tema nasional yakni "Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan" yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pemilihan tema ini dilatarbelakangi misi Kemenristekdikti untuk menjadikan pendidikan tinggi sebagai agenda publik. Oleh sebab itu, kegiatan yang digelar pun melibatkan berbagai elemen masyarakat, dari mulai mahasiswa, akademisi, peneliti, komunitas, hingga masyarakat umum.
"Bagi kami selaku pemangku kepentingan utama di bidang pendidikan, tanggal 2 Mei merupakan hari yang sangat penting, penuh dengan makna, inspirasi, dan motivasi dalam memajukan peradaban nasional kita melalui pengembangan sumber daya manusia,” ujar Menristekdikti, Mohamad Nasir.
Menteri Nasir menjelaskan, pendidikan tinggi sebagai terminal akhir dalam jenjang pendidikan formal memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas SDM. Menurut dia, pendidikan tinggi tidak sekadar jenjang studi, tetapi juga wahana mengembangkan riset untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kesejahteraan manusia Indonesia dan dunia.
"Keharusan perguruan tinggi melaksanakan riset serta inovasi semakin penting dalam situasi sosial yang penuh disrupsi di era sekarang ini, terutama dengan dorongan Revolusi Industri 4.0. Oleh karenanya, perguruan tinggi harus lebih sensitif terhadap segala perubahan yang terjadi di masyarakat dan peka terhadap tantangan yang dihadapi. Karena dengan kepekaan itulah perguruan tinggi dapat secara cepat memberikan rekomendasi serta solusi untuk menjawab segala permasalahan," imbuhnya.
Di sisi lain, lanjut Menteri Nasir, Kemenristekdikti juga terus memperluas akses bagi lulusan sekolah menengah atas untuk memasuki pendidikan tinggi melalui pembukaan maupun peningkatan daya tampung di PTN maupun PTS. Untuk relevansi, pemerintah terus mendorong agar pengelolaan program studi diarahkan pada kebutuhan pasar. Sedangkan dalam rangka mewujudkan peningkatan mutu, Kemenristekdikti juga terus mendorong agar PTN dan PTS senantiasa mendongkrak mutu lembaga dan proses pembelajarannya.
"Tiga pilar ini, meliputi akses, relevansi, dan mutu, diperlukan untuk menghasilkan SDM yang berkualitas," tuturnya.
Menristekdikti, Mohamad Nasir
Senada dengan Menteri Nasir, Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti, Ali Ghufron Mukti pun menyoroti makna Hardiknas pada pendidikan tinggi Indonesia. Dia mengatakan, pendidikan tinggi harus berperan untuk mencerahkan, menghasilkan sumber daya Iptek Dikti yang memiliki integritas dan berdaya saing agar bisa melakukan sebuah inovasi-inovasi mengubah bangsa ke arah keberbaikan.
Tak hanya itu, Dirjen Ghufron juga berpesan kepada para dosen untuk senantiasa mengingat tugas dan fungsi pokoknya, yakni untuk menginspirasi anak didik, dirinya sendiri, dan komunitasnya dalam membangun sebuah keberadaban baru di Indonesia melalui inovasi sains dan teknologi.
"Inovasi-inovasi harus terus didorong dan dikembangkan agar Indonesia menjadi negara maju. Kita harus menjadi negara trend-setter yang inovatif, serta negara yang memberikan solusi,” ungkap Dirjen Ghufron.
Peringatan Hardiknas Kemenristekdikti tahun ini sendiri akan menyuguhkan berbagai macam kegiatan yang bernuansa pendidikan tinggi bagi masyarakat. Selain Upacara Bendera, Kemenristekdikti juga menggelar sejumlah kegiatan menarik lainnya, seperti diskusi inspiratif dengan peserta PMDSU ITB tentang Karier Dosen bagi Generasi Milenial, Sarasehan Citarum Harum, Seminar Halal Science, Pameran Foto dan Diskusi tentang Pendidikan Seni, serta jalan sehat dan layanan publik di kawasan Car Free Day Dago, Bandung.
Setelah dari Bandung, rangkaian kegiatan Hardiknas Kemenristekdikti tahun 2018 dilanjutkan di Jakarta. Pada tanggal 7 Mei, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani; Menteri Keuangan, Sri Mulyani; dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia, Bambang Brodjonegoro; duduk bersama membahas "Pendidikan Tinggi dan Meninggikan SDM Indonesia".
Semarak Hardiknas Kemenristekdikti semakin terlihat dengan antusiasme University of Nottingham yang turut meramaikan acara. Pada tanggal 9 Mei, salah satu universitas terbaik dunia dalam pembelajaran dan penelitian berdasarkan The Higher Education ini berkolaborasi dengan Kemenristekdikti menyelenggarakan seminar dan workshop dengan topik "Return of Investment in Research and Higher Education". Acara ini gratis bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti Indonesia.
Kegiatan Hardiknas Kemenristekdikti ditutup dengan World Postgraduate Expo 2018 (Pameran Pendidikan Pascasarjana) yang akan diisi 30 universitas dari berbagai negara, pada tanggal 12-13 Mei 2018 di Jakarta Convention Center (JCC). Pada acara tersebut, Kemenristekdikti juga akan melakukan layanan publik secara on the spot untuk masyarakat, khususnya dosen dan mahasiswa.