PAN Anggap Pemerintah Belum Serius Tangani Hak Buruh

Selasa, 01 Mei 2018 | 18:50 WIB
PAN Anggap Pemerintah Belum Serius Tangani Hak Buruh
Saleh Partaonan Daulay (tengah) saat memberi pernyataan media (Suara.com/Lily Handayani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay, meminta pemerintah untuk dapat lebih serius memikirkan kesejahteraan buruh. Tak hanya itu, hak hak para buruh pun di rasa sangat penting untuk dipenuhi.

Hak-hak tersebut menurut Saleh, antara lain kontrak kerja, upah minimum, hingga waktu libur dan cuti.

"PAN meminta pemerintah membuktikan keseriusannya. Kita minta bukti dari pemerintah, mana tuntutan buruh yang dipenuhi?" tuturnya di kantor DPP PAN, Jalan Senopati, Jakarta Selatan, Selasa (1/5/2018).

Untuk itu, bersamaan dengan peringatan Hari Buruh 1 Mei 2018 ini, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI tersebut juga menyampaikan beberapa hal.

Baca Juga: Pochettino: Musim Tottenham Sukses jika Finis Empat Besar

"Pertama, PAN meminta agar kesejahteraan buruh selalu diperhatikan terutama menyangkut kontrak kerja, upah minum, tunjangan, libur, cuti, dan hak-hak lain yang selama ini dituntut," katanya.

Saleh mengatakan, pemerintah dirasa perlu membuktikan keseriusannya dalam memenuhi tuntutan para buruh yang selama ini diperjuangkan.

Kedua, lanjutnya, PAN meminta pemerintah segera merealisasikan janji untuk menciptakan 10 juta lapangan pekerjaan yang dijanjikan. Andai kata sudah dilaksanakan, seperti yang saat ini disampaikan pemerintah, PAN meminta data resmi dari ketersediaan lapangan pekerjaan tersebut.

"Sebab, faktanya PAN melihat tingkat pengangguran masih sangat luas dan tidak hanya dirasakan golongan menengah ke bawah tetapi juga golongan masyarakat berpendidikan," kata dia.

Ketiga, PAN mendorong agar pemerintah membuka secara transparan isi MoU antara Indonesia dan China yang dilaksanakan di Great Hall of the People oleh para pejabat kedua negara di awal periode pemerintahan sekarang ini.

Baca Juga: Wejangan Susy Susanti untuk Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber

Pasalnya, ada dugaan bahwa MoU tersebut ditindaklanjuti dengan pelaksanaan turn-key project, di mana proyek-proyek China di Indonesia mengharuskan tenaga kerjanya didatangkan dari Negeri Tirai Bambu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI