Barisan Orkes Militan Kobarkan Lagu Perlawanan di May Day Bandung

Selasa, 01 Mei 2018 | 16:50 WIB
Barisan Orkes Militan Kobarkan Lagu Perlawanan di May Day Bandung
Demo buruh di depan Gedung Sate Bandung. (Suara.com/Aminuddin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lantunan musik disertai lirik lagu perlawanan tersaji dalam aksi unjuk rasa yang digelar Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) di depan pemerintah provinsi Jawa Barat, Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa, (1/5/2018). Aksi itu digelar dalam rangka memperingati hari buruh atau May Day 2018.

Grup band internal KASBI, Barisan Orkes Militan (Baromil) menghibur ribuan aksi masa yang merupakan gabungan dari KASBI, mahasiswa, dan buruh tani di Jawa Barat.

Tampil di atas 3 mobil komando yang terparkir berdekatan, lantunan lagu pun menghangatkan suasana aksi unjuk rasa itu. Sebanyak 6 lagu dibawakan Baromil. Tabuhan drum cukup keras mengentakan semangat peserta aksi yang berkumpul di sekitar mobil komando.

"Tadi kami bawakan 6 lagu, tadi ada Buruh Tani, Pasukan Bendera, Hukum Rimba milik Marjinal, lagu khusus Kasbi," ujar vokalis Baromil, Sutisna, kepada Suara.com seusai tampil menghibur peserta aksi itu.

Baca Juga: Drum Band FSPMI dan Dangdut Menggoyang Demo Buruh di Depan Istana

Di akhir penampilannya, Baromil membawakan sebuah lagu dengan genre berbeda. Awalnya, lagu-lagu bergenre punk disajikan Baromil, namun untuk lagu terkahir Baromil membawakan lagu 'Intebut', kependekan dari Indit Tunduh Teu Indit Butuh (berangkat kerja ngantuk tapi tak berangkat justru butuh) dengan latar musik perpaduan antara dangdut, reggae dan punk.

"Lagu ini sengaja kami bawakan buat kawan-kawan buruh yang merasa malas untuk berangkat kerja tapi kebutuhan mengharuskan mereka untuk bekerja," katanya.

Tiba-tiba, ribuan masa langsung berjoget menyambut lagu Intebut itu. Selain itu, ada pula beberapa masa yang tak henti-hentinya mengibarkan bendera Kasbi dan HMI, PMII, hingga bendera Anarko pun berkibar.

"Ini disiapkan dulu, kami briefing jauh-jauh hari kemudian konsilidasi bagaimana konsep inti acara May Day, kita di sini pure menghibur para anggota yang kelelahan kepanasan atau mengalami jenuh," jelas Sutisna yang juga buruh pabrik Kahatex itu.

Sutisna berharap di hari buruh ini pemerintah bisa lebih peduli terhadap nasib buruh di Tanah Air.

Baca Juga: Polisi Wajibkan Demo Buruh Harus Bubar Pukul 18.00 WIB

"Harapan saya, tolonglah cabut PP Nomor 78 (Tahun 2015 tentang pengupahan) karena isinya menyengsarakan kaum buruh karena ada kontrak outsourcing juga," tutupnya. (Aminuddin)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI