Suara.com - Presiden Joko Widodo membuka secara resmi Konsultasi Tingkat Tinggi Cendekiawan Muslim Dunia tentang Islam Wasatiyyah.
Di hadapan Imam Besar dan Grand Syeikh Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmad Muhammad Ath-Thayeb dan 100 orang tokoh ulama cendekiawan muslim dari berbagai negara di dunia, Presiden Jokowi menyampikan kalau Indonesia mayoritas penduduknya beragama Islam dan hidup dalam keberagaman.
"Kami bersyukur alhamdulilah, dalam keberagaman tersebut Indonesia mampu menjaga persaudaraan, toleransi, perdamaian dan persatuan," ujar Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/5/2018).
Ia menerangkan, penduduk Indonesia sekitar 260 juta, terdiri dari 714 etnis, memiliki lebih dari 1.100 bahasa lokal, dan hidup tersebar di 17.000 pulau. Selain itu, Indonesia kata Jokowi juga memiliki beragam suku dan budaya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Buka KTT Cendekiawan Muslim Dunia
"Indonesia memiliki dasar negara Pancasila dan semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika, keberagaman adalah anugrah Allah SWT yang harus kami rawat, keberagaman adalah sumber kekuatan yang membuat kami menjadi bangsa yang kuat," kata Jokowi.
"Namun sebagai bangsa yang sangat majemuk, kami tidak boleh lengah sedikit pun," Jokowi menambahkan.
Untuk diketahui, KTT Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia, tentang Islam Wasatiyyah ini akan berlangsung di Bogor, Jawa Barat, dari 1 hingga 3 Mei 2018.
Peserta yang hadir sebanyak 50 orang tokoh ulama cendekiawan muslim dari berbagai negara di dunia dan 50 ulama dari dalam negeri.
Baca Juga: Berjilbab, Wapres Iran Temui Presiden Jokowi di Istana Bogor